MALANGTIMES - Bazar Wisata Halal diadakan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang dalam peringatan Hari Santri 2018.
Sekitar 50 stan yang terdiri dari kuliner, fashion, perbankan, hotel, travel dan lain-lain langsung diserbu pengunjung.
Baca Juga : Bupati Sanusi Terbitkan Surat Edaran Tak Bepergian di Hari Libur
Salah satunya, stan makanan khas Jepang yang sudah mengantongi sertifikat dari MUI.
Para pengunjung rela antre untuk membeli okonomiyaki maupun takoyaki. Makanan yang berbahan dasar tepung itu dibuat dengan bahan-bahan lokal yang halal.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Sosial Setda Kota Malang Abdul Malik mengungkapkan bahwa bazar tersebut menyediakan 50 stan gratis untuk masyarakat, instansi, lembaga, hingga kantor pemerintahan.
"Alhamdulillah meski hanya digelar sehari tetapi sangat diminati. Mungkin untuk tahun depan bisa ditambah durasinya," ujar Malik.
Dia mengungkapkan, bazar tersebut merupakan kegiatan edukasi konsep halal kepada masyarakat.
Sebab juga menamppilkan stakeholder wisata seperti hotel halal, resto halal, tour travel halal, serta halal centerdari beberapa perguruan tinggi. Ditambah lagi stan-stan dari instansi terkait seperti MUI dan Kemenag.
Baca Juga : Dampak Covid-19, Pemerintah Tiadakan Rekrutmen CPNS dan P3K
"Dalam bazar ini para peserta yang mengisi stan-stan sekaligus memberikan edukasi pada masyarakat seperti apa itu jenis makanan halal," ujarnya.
Bahkan, lanjutnya, ada pula restoran chinese food yang sebelumnya dianggap tidak menyediakan makanan halal.
"Kami tunjukkan di sini sebagai pemberitahuan pada masyarakat bahwa di Kota Malang terdapat banyak sekali rumah makan yang bersertifikasi halal," tegasnya.
Selain apel dan bazar, lanjutnya, dilaksanakan juga Bedah Buku Pariwisata Halal dalam Perspektif Multidimensi.