JATIMTIMES - Kota Batu tak hanya menyajikan wisata alam dan buatan yang ciamik. Beberapa titik wisata yang termasuk wisata religi juga ada dan tak kalah menarik dikunjungi. Salah satu di antaranya Punden Tutup di Desa Torongrejo Kecamatan Junrejo, Kota Batu. Punden ini memiliki keunikan tersendiri dan bernilai sejarah yang terkait peradaban wilayah setempat.

Punden Tutup merupakan satu yang terkenal di antara beberapa tempat wisata religi di Desa Torongrejo. Punden Tutup sering dianggap sebagai tempat keramat dan sangat dihormati atau dianggap suci. Punden sendiri adalah tempat terdapatnya makam orang yang dianggap sebagai cikal bakal masyarakat desa setempat.

Baca Juga : Polres Malang Lakukan Penyelidikan Tewasnya Ibu Guru Usai Ditabrak Pikap

"Di Desa Torongrejo, Kecamatan Junrejo setidaknya ada 6 Punden. Dan yang paling terkenal adalah Punden Tutup atau watu gandeng," kata juru pelihara Punden Tutup Agus Susanto saat ditemui, belum lama ini.

Ia menjelaskan, jika Punden yang ada di kawasan Desa Torongrejo diperkirakan dari sisa peninggalan kerajaan Singasari. Sedangkan jika dirangkai kemungkinan punden di Torongrejo satu garis dengan arca ganesha. Agus menyampaikan, meski tidak selalu ramai setiap hari, wisata ini masih menjadi pilihan orang-orang penikmat sejarah untuk berkunjung. 

"Selain itu tempat ini juga kerap digunakan akademisi untuk melakukan studi atau penelitian. Kunjungan di sini tidak dibebankan biaya apapun," katanya.

Meski begitu, lanjut Agus, para pengunjung harus mematuhi adab dan tata krama berkunjung sebagai tamu. Mulai dari sopan santun dan menjaga kebersihan. Pasalnya, punden ini tidak dijaga. Pengunjung bisa datang kapan saja jika mau datang dan masuk area wisata religi.

Kalangan mahasiswa, warga lokal, hingga politisi atau siapapun yang punya hajat sesuatu paling sering ditemui. Pengunjung yang datang adalah mereka yang ingin berdoa untuk kepercayaannya masing-masing, serta bagi agama apapun.

"Mereka yang datang untuk mencari ketenangan atau mencari jawaban dari apa yang mereka resahkan. Pengunjung di sini bisa duduk dan berdoa di gazebo yang disediakan atau tepat di depan pohon atau pundennya. Biasanya lebih ke berkontemplasi untuk mendapatkan ketenangan dan jawaban di hatinya," tambahnya.

Sayangnya, sudah banyak benda-benda di punden yang hilang dicuri. Agus berujar, kini hanya tinggal bangunan dan pohon yang masih tersisa. Tetapi hal itu tidak mengurangi niat para pengunjung untuk memanjatkan doa. Sejak kejadian itu dengan ulur tangan Pemerintah Kota Batu dan Pemerintah Desa Torongrejo. Di sekitar Punden sudah diberikan pengamanan dari CCTV yang dipasang di tepi jalan.

Baca Juga : Kunjungan Turun, Lebaran Tahun Ini Hanya 165 Ribu Wisatawan Kunjungi Kabupaten Malang

Dulunya, Punden ini hanya berupa tempat terbuka tanpa ada pagar atau tembok. Tetapi setelah dirasa menjadi situs wisata religi yang penting, banyak pesohor mulai peduli dengan situs tersebut. 

"Ada yang dari Dewan, Dinas atau tokoh yang membantu menyumbang dalam bentuk bangunan seperti tembok atau besi pengaman. Dari sisi kebudayaan Punden erat dengan sejarah desa. Punden sering jadi tempat untuk menggelar acara atau doa bersama. Berfungsi sebagai tempat ibadah atau ritual menghormati para leluhur desa," ceritanya.

Ritual punden ini bisanya dilaksanakan pada saat acara selamatan desa yang dilakukan setahun sekali. Selamatan desa disini merupakan syukuran untuk Desa Torongrejo agar senantiasa selalu makmur serta diberkahi segala hasil panen dan menciptakan suasana desa yang lebih aman, nyaman, dan damai.