Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Sampah dan Nasib Pedagang Pasar Pagi Tak Jelas: OPD Kota Batu Saling Lempar Tanggungjawab

Penulis : Prasetyo Lanang - Editor : Dede Nana

19 - Apr - 2024, 17:16

Pasar pagi dalam kondisi becek dan memprihatinkan dari segi kebersihan. Pedagang berharap ditangani dengan baik oleh dinas dan segera dilakukan pemindahan pedagang.(Foto: Prasetyo Lanang/JatimTIMES)
Pasar pagi dalam kondisi becek dan memprihatinkan dari segi kebersihan. Pedagang berharap ditangani dengan baik oleh dinas dan segera dilakukan pemindahan pedagang.(Foto: Prasetyo Lanang/JatimTIMES)

JATIMTIMES - Pasca terbangunnya Pasar Induk Among Tani, pedagang Pasar Pagi Kota Batu masih tertahan di tempat relokasi Stadion Brantas. Para pedagang merasa kondisi pasar kian memprihatinkan. Selain butuh kejelasan rencana pemindahan ke Pasar Induk, masih banyak pekerjaan rumah yang tersedia seperti penanganan sampah yang menjadi masalah lingkungan hidup.

Menurut pantauan di lokasi, Jumat (19/4/2024), pasar pagi tampak kondisi bedak semi permanen masih digunakan meski rapuh. Jalan-jalan menuju area pedagang berjualan becek tergenang air. Selain itu, menurut pedagang di tempat relokasi itu, toilet tidak berfungsi dengan baik.

Baca Juga : Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat Minta Perketat Pembatasan Kendaraan Berat di Ranugrati

Untuk memenuhi kebutuhan air, biasanya para pedagang membeli air dari pedagang air keliling, dengan harga per jerigen Rp4 ribu. Karena itu, ribuan pedagang yang saat ini masih tertahan di tempat relokasi. Diharapkan mereka bisa segera dipindahkan ke kawasan Pasar Induk Among Tani. Jumlah pedagang, total ada sekitar 1.097 pemilik bedak.

"Kalau pemindahan belum ada informasi lagi. Kemarin hanya disampaikan paguyuban kalau tanggal 20 April melunasi iuran. Setelah itu masih nunggu katanya mau pindah," jelas Atmari, pedagang pasar saat ditemui, Jumat (19/4/2024).

Dikatakan, pihak dinas terkait masih belum menyampaikan lebih jauh rencana pemindahan. Apalagi sebelumnya yang dijanjikan pindah sebelum bulan puasa Ramadan, batal dilakukan. Sejak itu belum ada lagi pertemuan dinas dengan para pedagang.

Atmari menyebut, kondisi saat ini memang memprihatinkan. Dalam aktivitas berniaga, pembeli dan pedagang harus berhadapan dengan lingkungan yang kurang layak, jauh dari kata bersih dan terganggu dengan genangan air.

Salah satu yang membuat dia juga resah adalah masalah sampah yang berceceran dan tidak terkumpul dengan baik. Apalagi beberapa pedagang minim kesadaran. Sebagian besar memilih membuang di sekitar galian dan tepi lapangan atau dekat dengan tribun.

"Kalau pengelolaan dari Dinas Lingkungan Hidup seperti apa kami tidak tahu. Biasanya buang sampah di samping sini," ucapnya sambil menunjuk ke arah tumpukan sampah di salah satu sisi area pasar.

Masalah sampah tempat relokasi Pasar Pagi Kota Batu di Stadion Brantas belum tertangani dengan baik.(Foto: Prasetyo Lanang)

Dia berharap agar segera pindah dan penanganan sampah tidak seperti yang terjadi sekarang. Ia bahkan tak tahu menahu tentang skema pengelolaan dan penanganan sampah pasar pagi selama ini. Dirinya hanya beberapa kali melihat alat berat dan truk pengangkut sampah. Tak jarang, sampah kembali dikumpulkan di satu titik bagian stadion.

"Gak tahu kita. Kalau buang sampah di sekitar sini aja yang penting dibawa keluar dari tempatnya pedagang-pedagang ini," kata penjual sayuran itu.

Baginya, tidak ada pemeliharaan yang dirasa serius dari pihak pemerintah khususnya Dinas Pasar atau Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan, serta Dinas Lingkungan Hidup (DLH). 

Baca Juga : Heboh Timbunan Sampah pada Galian di Stadion Brantas Kota Batu, Ini Kata Pegiat Lingkungan

"Sedangkan karcis ditarik terus, waktunya ini sudah habis (ingin pindah)," tutur pria asli Gondanglegi Kabupaten Malang itu.

Kepala Bidang Perdagangan Diskumeridag Kota Batu Nurbianto menyebut kalau pihaknya tidak mengetahui terkait penanganan sampah pasar pagi. "Iya, ditangani Dinas Lingkungan Hidup. Kalau penanganannya saya tidak faham teknisnya. Bisa dihubungkan ke kepala UPT Pasar," ucapnya terpisah.

Situasi di bedak Pasar Pagi Stadion Brantas Kota Batu.

Terkait masalah sampah, diberitakan JatimTIMES sebelumnya bahwa media sosial warga Kota Batu dihebohkan dengan dugaan adanya timbunan sampah di lubang galian pada Area Pasar Pagi di Stadion Brantas. Informasi itu tersebar melalui unggahan video viral TikTok yang menunjukkan adanya galian yang digunakan pembuangan sampah pada Rabu (17/4/2024).

Video yang diunggah di akun @agussantoso menunjukkan diduga ada penimbunan sampah plastik dan sampah lain dari area pasar pagi. Satu unit alat berat berada di samping lubang galian besar. Lubang galian itu berisi tumpukan sampah berbagai jenis yang dibungkus menggunakan tas kresek plastik. 

Dalam video kedua juga tampak warga menggunakan truk menumpahkan sampah ke sekitar galian tersebut hingga sampah tampak menumpuk. Sejumlah pedagang ketika diwawancarai mengaku tak tahu menahu mengenai galian tersebut.

Untuk diketahui, kawasan Stadion Brantas sebelumnya dimanfaatkan untuk tempat relokasi para pedagang pasar pagi. Selama beroperasi, masalah sampah yang menggunung di sana menjadi problem yang belum terselesaikan. 

Pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu, saat dihubungi belum berkenan memberikan keterangan terkait dugaan galian tanah dengan tumpukan sampah itu. Pegiat lingkungan di Kota Batu dalam Masyarakat Konservasi Tanah dan Air (MKTI) Jatim Bayu Sakti menyayangkan. Mengubur sampah dengan bungkus plastik disebut hal berbahaya karena dapat mengancam kesehatan hingga pencemaran air tanah.


Topik

Peristiwa pasar pagi sampah pasar pedagang pasar pagi pemkot batu


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Prasetyo Lanang

Editor

Dede Nana