JATIMTIMES - Koordinator Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kota Malang Isa Wahyudi menilai bahwa Gedung Kesenian Gajayana masih jauh dari kata standar untuk digunakan sebagai tempat menggelar pertunjukan.
Hal itulah yang menurutnya, saat ini Gedung Gajayana hampir tak pernah digunakan untuk menggelar pertunjukan. Padahal, seharusnya gedung tersebut bisa menjadi ruang bagi pelaku seni dan budaya di Kota Malang untuk menghimpun pundi-pundi rupiah melalui pertunjukan.
Baca Juga : Pokdarwis Kota Malang Dukung Rencana Penataan Live Performance di Kayutangan Heritage
"Nah Gedung Gajayana mestinya berfungsi seperti itu, berfungsi untuk pertunjukan bagi seniman, budayawan," ujar pria yang akrab disapa Ki Demang ini.
Dalam hal ini, dirinya membandingkan dengan keberadaan gedung kesenian yang ada Thailand. Menurutnya, gedung kesenian di negeri Gajah Putih itu sangat aktif digunakan untuk menggelar pertunjukan.
"Di sana ada macam-macam gedung pertunjukan. Modelnya mirip Gedung Gajayana. Tapi modelnya lebih bagus, modern dan sebagainya," imbuh Ki Demang.
Dirinya menceritakan, satu gedung pertunjukan di Thailand, bisa menggelar hingga 4 kali pertunjukan. Dalam satu pertunjukan, bisa digelar selama kurang lebih 2 jam.
"Biasanya ada dua tajuk atau dua waktu. Satu untuk pertunjukan kesenian asli Thailand, dan satunya untuk kesenian dari seluruh Asia," tuturnya.
Dirinya pun meyakini bahwa seharusnya Gedung Kesenian Gajayana bisa difungsikan seperti itu. Namun, tentu disesuaikan dengan pertunjukan bagi kesenian-kesenian asli Malang atau Jawa Timur.
Baca Juga : Kawasan Heritage Kayutangan Masih Disorot: Butuh Lebih dari Sekadar Dipermak Tampilannya
"Tentu seharusnya bisa. Dijadwalkan, misalnya satu minggu, lalu sehari dua jam. Memberi ruang bagi seniman dan budayawan di Kota Malang untuk menggelar pertunjukan," jelas Ki Demang.
Sementara itu, Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat sebelumnya mengatakan akan merehabilitasi gedung yang dulunya bernama Gedung Cendrawasih itu. Rencananya akan segera diusulkan ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Malang.
"Nanti setelah HUT ke-110 Kota Malang itu kita lanjutkan ke DPRD untuk merehab menambah yang perlu menjadi keinginan dari dewan kesenian yang layak dinikmati, layak digunakan dan dimanfaatkan," ujar Wahyu.