JATIMTIMES - Nastar menjadi kue kering yang identik saat merayakan Hari Raya Idulfitri. Kue yang umumnya berbentuk bulat yang terbuat dari tepung terigu, telur hingga mentega dengan isian selai nanas ini menjadi kue lebaran favorit yang biasa dipasangkan dengan kue putri salju dan kastengel.
Tak hanya saat lebaran, kue nastar juga disajikan saat perayaan Natal dan Imlek. Kue kering ini mudah didapatkan karena dijual di pasar, toko kue, swalayan, toko kelontong, hingga secara online, namun jika tak mau membeli kini orang sudah banyak yang membuatnya sendiri.
Baca Juga : Ngeri, Seluruh Posisi Timnas Indonesia Diisi Pemain Naturalisasi
Namun dibalik itu semua, pernahkah Anda berpikir mengenai asal usul kue nastar dan mengapa menjadi kue ciri khas lebaran? Usut punya usut, kue nastar rupanya bukan berasal dari Indonesia. Lantas dari manakah asal kue nastar? Jika penasaran, berikut ulasan lengkapnya.
Asal Mula Kue Nastar Hadir di Indonesia
Dikutip dari akun instagram Kemdikbud RI, kue nastar berasal dari bahasa Belanda, yakni Ananas/nanasdan Taart/tart/pie, yang artinya kue tar nanas. Pelafalannya kemudian dipermudah menjadi nastar, yang diartikan tar dengan isian selai nanas.
Sementara itu, dalam bahasa Inggris, nastar sering disebut pineapple tarts atau pineapple nastar roll.
Sejarawan kuliner Universitas Padjadjaran (Unpad), Fadly Rahman, menjelaskan bahwa kue-kue kering seperti nastar, kastengel, lidah kucing, atau putri salju tentunya merupakan pengaruh dari Belanda ketika dahulu menjajah Indonesia.
"Kue-kue ini sebetulnya relatif baru dikenal pada masa peralihan abad ke-19 ke 20 ketika orang-orang Indonesia mulai mengenal makanan khas Belanda, termasuk kue-kue," terang Fadly.
Biasanya kue-kue tersebut dibuat dalam tradisi Natal orang-orang Belanda. Tetapi, ketika lebaran, orang-orang Belanda juga mengirim hantaran kue-kue pada keluarga bangsawan pribumi seperti priyayi.
Sejak saat itulah, kue-kue tersebut menjadi kebiasaan sebagai hidangan menu lebaran.
Adanya Akulturasi Budaya
Dalam perkembangannya, kue-kue kering lebaran seperti nastar mengalami proses modifikasi bahan serta bentuk.
Dalam segi modifikasi bentuk, nastar yang umum dikenal di Belanda berbentuk cake, mirip seperti roti ulang tahun yang melingkar. Sedangkan di Indonesia menjadi jenis kue kering yang berbentuk bulat dan kecil.
Baca Juga : DPKPCK Kabupaten Malang Bentuk Petugas TFL, Pastikan Program Bedah Rumah Tepat Sasaran
"Kue-kue kering yang dibawa ketika zaman kolonial Belanda ini awalnya bermula dari transfer budaya perayaan hari besar hingga pada akhirnya mengalami modifikasi bahan dan bentuk," tutur sejarawan kuliner Unpad tersebut.
Variasi dan Inovasi
Seiring dengan perkembangan zaman, kue nastar juga mengalami banyak variasi dan inovasi.
Ada yang menambahkan keju di dalamnya, ada yang menambahkan selai nanas yang lebih kental, dan bahkan ada yang membuat nastar dengan isian lain seperti selai cokelat atau stroberi.
Namun, meskipun variasinya beragam, rasa manis dan kelezatan kue nastar tetap tidak tergantikan.
Asal-usulnya yang berawal dari pengaruh Belanda, namun kemudian diadopsi dan dimodifikasi oleh masyarakat Indonesia, menjadikannya sebagai bagian integral dari budaya kuliner Indonesia.