JATIMTIMES - Petani bunga mawar tabur di Jombang meraup keutungan Rp 1 juta setiap harinya. Bunga mawar untuk keperluan ziarah kubur itu juga berpotensi mendatangkan untung berlipat jelang Ramadan dan lebaran mendatang.
Suwarno alias Datuk (44), warga Desa Candimulyo, Kecamatan/Kabupaten Jombang ini sudah 5 tahun menanam pohon bunga mawar tabur. Ia memanfaatkan lahan persawahan untuk membudidayakan bunga mawar berwarna merah muda itu.
Baca Juga : Bertahan Hidup: Kisah Petani Bunga Turi di Situbondo
Saat ini ia telah memiliki 2 haktare (ha) lahan yang ditanami 40 ribu bunga mawar tabur. Hanya saja, baru 1 ha lahan yang saat ini bisa dipanen. Lahan berisi 20 ribu batang pohon bunga mawar tersebut ia panen setiap hari.
"Setiap hari panen. Kalau per hari antara 150-200 kantong atau antara 40-50 Kg," ujarnya saat diwawancarai JatimTIMES di lahannya, Selasa (5/3/2024).
Datuk menjual bunga mawar tabur seharga Rp 50 ribu/Kg. Dalam sehari, 10-20 Kg bunga mawar tabur berhasil terjual. Pembeli kebanyakan dari Jombang, Lamongan dan Surabaya.
"Setiap hari dapat Rp 500 ribu sampai Rp 1 juta. Kalau sebulan dapat Rp 30 juta," kata suami dari Etik Noviandari (40) ini.
Baca Juga : Impor Migas Masih Tinggi, Neraca Dagang Jatim Defisit USD 426,72 Juta di Awal Tahun
Bunga mawar tabur ini biasa digunakan untuk keperluan ziarah kubur. Kebutuhan bunga mawar tabur ini diprediksi akan meningkat saat momen jelang Ramadan. Sebab ada tradisi ziarah kubur saat akan memasuki bulan Ramadan yang biasa disebut Megengan.
Datuk mengatakan, momen megengan tahun lalu mampu menjual 40 Kg setiap harinya. Harga 1 Kg bunga mawar itu pun meroket hingga Rp 200 ribu. "Kalau megengan ditambah hari raya tahun kemarin itu keuntungannya sekitar Rp 60 juta," kata Datuk.
