JATIMTIMES - Masuk area Kampung Sakura di Desa Sidomulyo, Kecamatan Batu, Kota Batu, pengunjung bakal dimanjakan dengan pemandangan bak di Jepang. Sepanjang jalan disuguhkan ornamen bunga sakura yang cantik, selaras dengan Desa Sidomulyo sebagai desa seribu bunga.
Semakin lengkap dengan adanya gapura tori layaknya di Jepang. Juga aksesori lampu dan sebagainya yang menambah suasana layaknya berada di Jepang.
Baca Juga : Serunya Festival Kampung Sakura di Kota Batu, Kenalkan Budaya Chanoyu
Sejumlah spot rumah Jepang didirikan dengan pohon sakura dan tatanan taman yang apik, bersih, serta gemericik air kolam menambah suasana di Negeri Sakura. Datang tanpa berswafoto pun kurang lengkap rasanya.
Di Kampung Sakura, pengunjung bisa menyewa baju dan pernak pernik khas Jepang seperti payung, kipas, hingga baju kimono.
Untuk bisa menikmati wisata yang baru saja di-launching itu, pengunjung tak perlu merogoh kocek terlalu dalam. “Kampung Sakura ini juga baru saja me-launching paket Kampung Sakura,” ucap Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu Arief As Siddiq.
Tarif tiket masuk dibanderol sebesar Rp 10 per orangnya, untuk paket spot selfie seluruh area Kampung Sakura. Kemudian ada paket edukasi yang setiap orangnya dibanderol Rp 15 ribu per orang.
“Paket edukasi, pengunjung bisa mendapatkan fasilitas spot selfie seluruh area Kampung Sakura dan cara-cara pembuatan pohon sakura,” imbuh Arief.
Sewa baju kimono harganya Rp 25 ribu per orang. Sedangkan sewa tempat acara cukup Rp 50 ribu per jam. Lain hal untuk karaoke hanya Rp 25 ribu per jam.
Baca Juga : Khofifah: Suara NU Suara Muslimat
Sementara paket kuliner snack khas Kampung Sakura Rp 10 ribu per orang. Untuk makan dan minumnya Rp 35 ribu per orang.
“Ini merupakan inisiatif dari masyarakat sendiri yang terus berupaya mengembangkan desa wisata tematiknya agar ke depan perputaran ekonomi mampu menyejahterakan masyarakat sekitar,” terang Aries saat berada di Kampung Sakura.
Ke depan tempat wisata ini akan terus dikembangkan agar mendatangkan wisatawan. Bahkan untuk menunjang pengembangan Pj wali kota Batu meminta Dinas Pariwisata untuk memberangkatkan warga di sana, agar nantinya bisa melihat secara langsung ke Jepang dan dikembangkan di Kota Batu.