Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Ditanam DLH Kota Malang, Pohon Tabebuya Tunjukkan Pesonanya

Penulis : Hendra Saputra - Editor : A Yahya

15 - Nov - 2023, 03:43

Placeholder
Bunga dari Pohon Tabebuya yang jatuh dan membuat jalanan Kota Malang menjadi estetik (foto: istimewa)

JATIMTIMES - Pohon Tabebuya yang ditanam oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang di sejumlah wilayah mulai menunjukkan pesonanya. Bunga dari pohon tersebut mulai bermekaran hingga jatuh dan membuat sekitarnya terlihat asri.

Bunga dari Pohon Tabebuya yang hampir mirip dengan bunga Sakura yang ada di negara Jepang itu kini menghiasi sejumlah ruas jalan di wilayah Kota Malang. Diantaranya di sebelah utara Lapangan Rampal, Jalan Ronggolawe, Jalan Tawangmangu, Jalan Terusan Kesatrian, dan  kawasan Kayutangan Heritage dan sejumlah wilayah protokol jalan di Kota Malang.

Baca Juga : Firli Bantah Pernah Bertemu SYL di Rumah Kartanegara: Seingat Saya Tidak

Kepala Bidang Ruang Terbuka Hijau (Kabid RTH) DLH Kota Malang, Laode Kulaita mengatakan bahwa bunga dari Pohon Tabebuya akan mekar antara bulan Juli hingga November. Dan hal itu juga menandakan akan datang musim hujan atau kemarau.

“Bunga Tabebuya akan berbunga dalam waktu 2,5 sampai 3 tahun usia tanam. Dan biasanya hanya berbunga setahun sekali, berkisar antara Juli sampai November. Setahu saya kalau bunga Tabebuya bermekaran pasti akan datang musim hujan atau musim kemarau,” beber Laode.

Bunga dari Pohon Tabebuya sendiri dijelaskan Laode berbentuk seperti terompet dengan panjang 5 sampai 8 centimeter. Warna bunganya pun beragam, yakni putih, merah muda atau ungu.

“Bunga-bunga indah berwarna putih, merah muda, dan kuning yang menyerupai bunga Sakura, tapi Tabebuya bukan bunga Sakura,” terang Laode lagi.

Sebagai informasi, habitat asli pohon Tabebuya berada di Brazil. Dan terletak di daerah dengan iklim kering, sehingga tanaman tersebut memiliki ketahanan hidup yang tinggi dalam cuaca kering.

Di Kota Malang sendiri, Pohon Tabebuya itu banyak ditanam karena menjadi salah satu opsi pohon penghijauan. Jadi ketika masyarakat ingin memotong pohon yang ada di depan rumahnya harus mengganti dengan menanam pohon lainnya.

Baca Juga : Mangkir Lagi dari Panggilan Polisi soal Pemerasan SYL, Firli Berdalih Diperiksa Dewas KPK

Pohon yang disarankan salah satunya adalah Pohon Tabebuya. Karena selain rekat, pohon tersebut juga memiliki estetika yang bagus ketika bermekaran.

“Biasanya masyarakat yang ingin memotong pohon harus koordinasi sama petugas potong pohon dari DLH Kota Malang dan harus mengganti pohon penghijauan salah satunya pohon Tabebuya,” urainya.

Alasan banyak ditanam Pohon Tabebuya pun dijelaskan Laode. Menurutnya, sifat pohon tersebut tidak merusak saat mulai besar nantinya. Akar Tabebuya tidak akan merusak bangunan atau jalanan. Justru, Pohon Tabebuya bakal memunculkan keindahan berupa bunga yang bisa dinikmati pengguna jalan di Kota Malang.

“Sebab, akarnya tidak merusak bangunan rumah atau gedung yang ada di dekatnya,” pungkasnya.


Topik

Peristiwa dlh kota malang tabebuya sakura laode kulaita



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Hendra Saputra

Editor

A Yahya