Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Serba Serbi

Sejarah Masjid Kemayoran Surabaya, Hadiah dari Pemerinth Hindia Belanda

Penulis : Mutmainah J - Editor : A Yahya

11 - Apr - 2023, 17:22

Placeholder
Kisah singkat pembangunan Masjid Kemayoran, Surabaya. (Foto dari @ibennews)

JATIMTIMES - Nama resminya Masjid Roudhotul Musyawarah atau yang lebih dikenal masyarakat Surabaya dengan nama Masjid Kemayoran.

Dikutip dari akun Tiktok @ibenews, Selasa (11/4/2023), Masjid Kemayoran dibangun pada 1932. Pembangunan masjid ini merupakan inisiasi Pemerintah Hindia Belanda. Tanah Masjidnya merupakan bekas milik seorang mayor Belanda. 

Baca Juga : Tak Kalah Menarik dengan Kampung Warna Warni, Jembatan Embong Brantas Jadi Favorit Wisatawan Mancanegara

Masjid Kemayoran ini bisa dibilang satu-satunya bangunan yang diinisiasi pemerintah Hindia Belanda.

Masjid Kemayoran

Bahkan, pembangunannya diputuskan langsung oleh Gubernur Jendral Hindia Belanda, Jan Jacoh Rochussen, melalui Residen Surabaya Daniel Fransois Willem Pietermaat dan Bupati Kromojoyo.

Sebenarnya, Masjid Kemayoran sudah ada sejak abad ke-18. Waktu itu, letaknya berada di Alun-alun Surabaya kawasan Tugu Pahlawan. Namanya dulu Masjid Surapringga.

Lalu, Masjid Surapringga dibongkar paksa oleh Pemerintah Hindia Belanda untuk perluasan bastion benteng.

Pembongkaran Masjid Surapringga itu, mendapat perlawanan dari imam masjid yakni Kiai Badrun. Yang mana, perlawanan itu berakibat Kiai Badrun gugur ditembak.

Lalu, aksi heroik Kiai Badrun itu membuat masyarakat sekitar memberi gelar Kiai Sedo Masjid, yang mana jenazah Kiai Badrun di makamkan di Tembaan, selatannya Tugu Pahlawan Surabaya.

Kemudian, setelah 70 tahun pembongkaran Masjid Surapringga, Pemerintah Hindia Belanda memberikan kompensasi.

Baca Juga : Tempat Wisata Murah dan Gratis di Kota Medan yang Bisa Jadi Tempat Bersantai Bersama Keluarga

Pemerintah Hindia Belanda membeli tanah milik orang Tionghoa yang bergelar Mayor tituler (jabatan penghargaan). 

Lalu, tanah tersebut dihibahkan dan didirikan Masjid pengganti Masjid Surapringga yang diberi nama dengan Masjid Kemayoran.

Karena hadiah dari Pemerintah Hindia Belanda, masyarakat setempat tidak mau memanfaatkan Masjid tersebut.

Namun, seiring dengan berjalannya waktu, akhirnya masjid Kemayoran itu mulai dimanfaatkan, difungsikan dan dimakmurkan hingga saat ini.


Topik

Serba Serbi Masjid Kemayoran Surabaya belanda



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Mutmainah J

Editor

A Yahya