MALANGTIMES – Pleno penetapan hasil siding komisi organisasi beberapa menit yang lalu telah didok. Hasilnya, sistem Ahlul Halli Wal 'Aqdi (AHWA) resmi dipakai dalam muktamar NU.
Setelah pleno didok, 9 nama kiai yang akan menempati AHWA pun beredar. Mereka adalah kiai-kiai yang dipilih PWNU-PCNU seluruh Indonesia.
Baca Juga : Pengawasan Diperketat, Ada Pemeriksaan Kesehatan di Pintu Masuk Kota Batu
Para kiai ini dipilih dari 39 nama kiai sepuh yang diusulkan oleh PBNU dalam Musyawarah Alim Ulama ke-3 pada tanggal 14-15 Juni 2015 di Jakarta. Pada 8 Juli 2015 PBNU mengeluarkan surat edaran mengenai penerapan metode AHWA, surat yang dikirim ke PWNU dan PCNU se-Indonesia.
Dari hasil Munas Alim Ulama tersebut diusulkan ada 39 kiai sepuh yang menjadi calon AHWA. Mereka inilah yang akan diusulkan oleh PCNU dan PWNU untuk dibawa ke muktamar.
Nama-nama yang masuk dari PWNU-PCNU seluruh Indonesia kemudian ditabulasi dan diranking. Sembilan besar dari 39 kiai inilah yang menempati kiai AHWA.
Sumber JATIMTIMES di PB NU menyebutkan, 10 kiai yang terpilih sebagai AHWA sebagai berikut. (1) KH Ma’ruf Amin (283 suara), (2) KH. Nawawi Abd Jalil (258), (3) KH. Tuan guru Turmudzi Badrudin ( 248), (4). KH. Kholilurrahman (228), (5) KH Dimyati Rois (190), (6) KH. Ali Akbar Marbun (152), (7) KH Maemun Zubair (145), (8). KH. Maktum Hanan (134), (9) KH Anwar Mansur (108), (10). KH. Sanusi Baco (106).
Baca Juga : Pastikan Tak Ada Lockdown, Kendaraan Keluar Masuk Madura Wajib Disemprot Desinfektan
Sementara itu, yang berada di urutan selanjutnya adalah (11) KH Syaroni Ahmadi (105 suara), (12) KH Tholhah Hasan (102 suara) dan (13) KH Abu Nawas (96 suara). Namun, tiga nama tersebut, tidak masuk dalam anggota Ahwa. Karena hanya ada 10 nama yang ditetapkan menjadi anggota Ahwa. (*)
