JATIMTIMES - Pengusaha kue kering di Jombang kebanjiran pesanan untuk oleh-oleh Hari Raya Idul Fitri. Membeludaknya pesanan membuat perajin kue di kota santri ini kewalahan, sehingga menutup pesanan di awal puasa.
Pasangan suami istri Bagus Sinatria Erza (37) dan Sulusiatur Rizqiah Rakhmatin (35) ini sudah menggeluti bisnis kue kering sejak 2012 lalu. Kue kering yang dibuat berupa nastar original, choco stick, red valvetwafer, biscoff butter cookies, cheese ball, sagu keju hingga lidah kucing.
Baca Juga : Mau Yang "Kuburan" atau Lapindo, Mi Ayam Bledek dengan 13 Rasa Unik di Malang
"Ada 17 varian kue kering di sini," ujar Riris, panggilan akrab Sulusiatur Rizqiah Rakhmatin saat ditemui di kediamannya, Desa Mojongapit, Kecamatan Jombang, Jumat (22/4/2022).
Kue kering di Riscookies ini banyak diburu pelanggannya untuk buah tangan untuk lebaran. Namun, permintaan kue kering dipesan dalam bentuk hempers atau parsel berisi kue kering.
Riris menyediakan 3 bentuk hempers khusus lebaran. Yaitu hempers berukuran kecil dengan isi 2 toples kue kering yang dibandrol Rp 80 ribu, kemudian ukuran sedang berisi 3 toples kue kering yang dibandrol Rp 145 ribu dan ukuran besar berisi 4 toples seharga Rp 200 ribu.
Serta juga parsel eksklusif berukuran besar seharga Rp 400 ribu. "Tahun ini sudah ada 500 parsel yang dipesan. Yang banyak dipesan parsel isi 2, 3 dan eksklusif. Rata-rata varian nastar yang diminati," kata ibu tiga anak ini.
Baca Juga : 9 Hari Ini Tidak Dianjurkan bagi Umat Islam Berpuasa
Riris mengaku kewalahan menerima pesanan tahun ini. Permintaan datang dari Jombang, Sidoarjo, Surabaya hingga Pasuruan. Banyaknya permintaan kue kering tersebut, memaksanya harus menutup pesanan di awal bulan ramadan.
"Sudah close order saya. Sudah sejak puasa hari kelima kita sudah close order. Karena takut tidak bisa menjangkau semua pesanan," pungkasnya.