Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Kesaksian Warga, Detik-Detik Jembatan Gladak Perak Piket Nol Lumajang Ambruk Diterjang Lahar Gunung Semeru

Penulis : Teguh Eko Januari - Editor : A Yahya

06 - Dec - 2021, 21:28

Placeholder
Gladak Perak lama yang sering dipakai spot foto, kini tinggal kenangan(foto: Teguh Eko Januari/JatimTimes)

JATIMTIMES- Jembatan Perak atau yang dikenal dengan Gladak Perak Piket Nol yang terletak di perbatasan Lumajang – Malang kini tinggal kenangan. Jembatan yang biasanya menjadi spot foto dan tempat wisata ini ambruk diterjang lahar panas dari Gunung Semeru.

Menurut kesaksian warga, ambruknya jembatan tersebut nyaris tanpa suara. Sebelumnya yang terdengar hanya gemuruh lahar yang datang dari arah barat. Agus (50 tahun) pemilik cafe yang berada bawah tebih di atas Gladak Perak ini mengaku tidak menyangka jika jembatan legendaris tersebut akan ambruk.

Baca Juga : Viral Curhatan dan Chat Sahabat Novia Widyasari, Sering Ingatkan untuk Hidup Sehat

“Saat itu hujan abu tetapi tidak terlalu tebal, sehingga tidak mungkin jika tidak kuat menahan beban dari abu itu,” ujarnya.

Namun Agus menyebutkan bahwa terjangan lahar panas yang sangat kuat dan menimbulkan asap tebal membuat bulu kuduknya merinding.

“Itu bukan lahar dingin, jelas sekali itu magma yang mengalir disertai air sehingga yang terlihat hanya asap di sepanjang aliran,” ungkapnya.

“Gladak tiba-tiba amblas dan nyaris tanpa mengeluarkan suara, ambruknya halus,  kan di bawah sudah banyak abu yang menumpuk hingga hampir menyentuh gladak,” imbuhnya.

Saat gladak tersebut ambruk, di bawah terlihat ada mobil dan motor dan di hilir aliran yang menuju pantai banyak truk dan bego yang berserakan. Agus tidak tahu apakah para pemilik kendaraan tersebut selamat atau tidak.

“Saya waktu itu lebih memilih menyelamatkan diri bersama anak saya, Café saya seisinya saya tinggal, termasuk kedua mobil Phanter SS saya,”  ujarnya. 

Baca Juga : Permintaan Perlengkapan Bayi bagi Pengungsi Gunung Semeru Masih Tinggi

Peristiwa Ini menurut Agus masih beruntung terjadi sore hari, karena pagi harinya di tempat tersebut banyak relawan yang sedang melakukan penghijuan dengan menanam pohon alpukat. Rombongan relawan dari beberapa daerah tersebut selamat karena sebelum kejadian mereka sudah pulang.

Jembatan ‘Gladak Perak’ yang ambruk tersebut merupakan sebuah jembatan yang dibangun pada masa Hindia Belanda untuk menghubungkan antara Kabupaten Lumajang dengan Malang.  Jembatan Gladak Perak ini ada dua buah yakni Gladak Perak Lama dan Gladak Perak Baru. 

Jembatan atau Galdak Perak yang lama dibangun pada era Hindia Belanda dan sudah tidak digunakan untuk kendaraan, tetapi mssih banyak warga yang berfoto di jembatan tersebut. Sementara jembatan yang baru, dibangun tahun 1998, jembatan inilah yang digunakan kendaraan untuk melintasi sungai Besuk Sat. Kedua jembatan yang memiliki ketinggian hamper 100 meter ini kini tinggal kenangan karena ambruk diterjang lahar letusan Gunung Semeru pada hari minggu (4/12).


Topik

Peristiwa



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Teguh Eko Januari

Editor

A Yahya