MALANGTIMES - Dua hari ini netizen dibuat sedih dengan postingan pemilik akun Facebook Arif Witanto di grup Info Malang Raya terkait bocah 4 tahun yang hidup tanpa kedua orang tua. Bocah malang berusia empat tahun itu tinggal bersama kakek dan neneknya yang sudah renta dan sakit-sakitan.
Baca Juga : Tiga Tenaga Kesehatan Positif Covid-19 di Kota Malang Sembuh
Rino, nama bocah tersebut, tinggal besama kakek dan neneknya dengan kondisi rumah yang bisa terbilang kurang layak di Dusun Celaket RT 10 RW 02, Desa Pagersari, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang.
Postingan itu membuat netizen sedih karena seharusnya anak sekecil harus mendapat perawatan kesehatan dan kasih sayang orang tuanya. Apalagi, keluarga ini butuh uluran tangan untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Postingan itu sendiri mengundang 545 komentar dan 1.777 like.
Pemilik akun tersebut menulis: Rino yang sudah yatim_piatu,,itu diasuh,,kakek neneknya yang sudah renta,,serta memprihatinkan kondisinya. Rino masih sangat belia dan belum genap 5 tahun usianya, ya usianya masih 4 tahun. Namun dalam usianya itu ia sudah harus kehilangan kasih sayang kedua orang_tuanya yang telah meninggal dunia.
Rino yang sudah yatim_piatu itu diasuh kakek dan neneknya di dsn.Celaket rt 10 rw 02 ds.Pagersari kec.Ngantang kab.Malang dalam sebuah rumah sederhana dengan kondisi yang sangat memprihatinkan. Asupan gizinya juga kurang sehingga membuat bibirnya pecah_pecah dan mengering seperi sariawan. Kakek dan neneknya yang renta itu jalannya juga sudah sempoyongan dan sering sakit_sakitan.
Baca Juga : Tanggap Covid-19, Fraksi PKS DPRD Kota Malang Bagikan Ratusan APD ke Petugas Medis
Semoga Allah lekas memberikanmu kehidupan yg lebih baik lagi nak," tulis pemilik akun Ika Damayanti.
Dari postingan itu, juga banyak komentar netizen melakukan penggalangan dana untuk Rino. "Hari minggu bisa bareng2 teman2 dari komunitas dari ngantang," kata pemilik akun Jhon Ngantang.
"Semoga santunan donasi dari para donatur bisa tersalurkan tepat ke yg bersangkutan, dan smga kedepannya lbh di perhatikan oleh aparat setempat," tulis Yani Mahesa. (*)