Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Hiburan, Seni dan Budaya

Cegah Kesurupan, Masyarakat Desa Aliyan Lega setelah Gelar Ritual Kebo-keboan

Penulis : Nurhadi Joyo - Editor : Yunan Helmy

16 - Aug - 2021, 01:56

Placeholder
Pelaksanaan ritual adat kebo-keboan Desa Aliyan, Kecamatan Rogojampi. (Nurhadi/JatimTIMES)

BANYUWANGITIMES – Tokoh masyarakat Desa Aliyan, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, menggelar ritual adat kebo-keboan secara sederhana pada Minggu (15/8/2021). Ritual ini diadakan agar tidak semakin banyak warga desa yang mengalami kesurupan masal ketika masuk bulan Suro atau Muharram.

Menurut Kepala Desa (Kades) Aliyan Anton Sujarwo, memasuki bulan Suro  di wilayahnya banyak warga yang dirasuki  roh leluhur. Sehingga warga  meminta acara selamatan desa segera digelar.

Baca Juga : Pelaksanaan Pilkades di Kabupaten Malang Belum Dapat Dipastikan

Khawatir fenomena  yang terjadi akan terus berlarut, maka tokoh adat dan pemerintah desa (pemdes) setempat sepakat menggelar ritual adat kebo-keboan. Namun warga desa lain tidak diundang.

"Semua ini dadakan, tidak ada rencana, lantaran banyak warga kami yang mengalami kerasukan roh leluhur," ucap  Anton, yang juga ketua Asosiasi Kepala Desa Banyuwangi (Askab) tersebut.

Dia menuturkan, dalam masa pandemi covid 19 tahun kedua ini,  acara ritual adat Desa Aliyan diadakan secara  sederhana dan singkat. Selain itu, warga yang mengikuti ritual tetap disiplin mematuhi protokol kesehatan (prokes) dengan memakai masker. Bahkan Satgas Penanganan Covid 19 Desa Aliyan juga menyampaikan imbauan melalui pengeras suara.

Masyarakat Desa Aliyan menyadari dalam masa pandemi, mereka wajib mematuhi protokol kesehatan. Namun,  dalam menjaga memelihara  dan melestarikan adat tradisi warisan budaya, kadang kerumunan  tidak bisa dibendung. Sebab, warga sedang menggelar ritual adat desa yang  cukup sakral dan kental dengan nuasa mistis.

Baca Juga : Unismaku JAMPI, Rektor hingga Wakil Rektor Kupas MBKM

"Tapi alhamdulillah, meski sederhana masyarakat kami sudah lega lantaran sudah digelarnya ritual ini. Apabila  acara ritual kebo-keboan dan bersih desa ini tidak digelar,  masyarakat Desa Aliyan khawatir akan mengalami kesurupan roh leluhur sepanjang bulan Suro," imbuh Anton.

Ritual adat tradisi kebo-keboan sendiri dipercaya warga setempat sebagai ritual tolak bala mengusir wabah pagebluk dan terhindar dari marabahaya negatif.


Topik

Hiburan, Seni dan Budaya



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Nurhadi Joyo

Editor

Yunan Helmy