Palet kayu bekas peti kemas ini biasanya terbuang begitu saja menjadi limbah. Namun tidak bagi Rizal Kurniawan pemuda asal Kelurahan Bandar Kidul, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri ini.
Berawal dari modal nekat pemuda 25 tahun ini mendaur ulang bahan limbah menjadi berbagai macam produk yang terbuat dari bahan kayu palet.
Baca Juga : Tahun Anggaran 2020, Pemkot Kediri Berikan Dana Hibah Bidang Keagamaan Lebih dari 10 M
Ada yang berbentuk foto di atas material kayu, jam dinding, hingga lukisan phyrography yang estetik. Produk transfer foto inilah yang menjadi produk awal Rizal saat memulai usahanya.
“Saya terinspirasi teman saya. Bermodal hanya 100 ribu dan modal nekat,” terang Rizal anak nomor dua dari empat bersaudara.
Namun ternyata Rizal justru kesulitan diproses produksi karena keterbatasan alat. Usaha ini kemudian kembali ditekuni pasca pria 25 tahun ini lulus dan kembali pulang kampung. Apalagi setelah lulus, dia tidak langsung mendapat kerja. Berbagai usaha berbasis kerajinan dilakoninya demi mendapatkan penghasilan.
“Awal tahun 2017 saya mulai usaha ini bersama teman. Kita buat akun instagram untuk menjaring pesanan,” ujar pemuda lulusan otomotif Universitas Negeri Malang ini.
Ternyata respons pasar cukup bagus. Banyak pesanan yang masuk. Rata-rata memesan produk transfer foto. Namun seiring berjalannya waktu, Rizal sadar akan kekurangan produknya. Jika sudah lama, elemen kertas foto yang sebelumnya menyatu dengan kayu kembali mengelupas.
Kini Rizal memperbaiki produknya dengan menggunakan stiker bening. Menurutnya hasil tempelannya lebih tahan lama dan lebih rapi. Selain itu, mereka juga merambah ke barang-barang home décor seperti jam dinding berbahan kayu, pajangan artwork hingga pesanan furnitur kekinian.

“Kalau lukisan phyrographi ini saya kerja sama dengan teman yang bisa menggambar pakai solder. Sistemnya pekerja lepas kalau ada pesanan saja,” ungkap pemilik usaha bernama Growood ini.
Rizal menggunakan bahan baku dari limbah kayu palet. Sudah ada beberapa pabrik langganannya yang menyediakan jenis kayu jati belanda yang biasa digunakannya. Ahhir-akhir ini semakin banyak orang yang menggunakannya. Rizal pun harus berlomba-lomba untuk mendapatkannya.
“Harus dulu-duluan. Tapi harganya masih terjangkau,” katanya.
Untuk harga produk, Rizal menetapkan harga mulai Rp 65 ribu – Rp 400 ribu. Varian ukurannya 20×20 cm sampai 30×40 cm. Di atas ukuran tersebut, dikenakan biaya lebih besar karena print stiker maksimal ukuran A3.
Pemesan produknya sendiri dari luar daerah seperti Kalimantan, Bali, Banyuwani, Sumatera bahkan hingga luar negeri seperti Malaysia.
“Saya tidak mengambil biaya besar untuk desain stiker. Harga lebih ke biaya bahan sama print stiker saja,” ungkapnya.
Baca Juga : Support Tsunami 1260 Kabupaten Malang, PERI ELANG Siapkan Puluhan Souvenir Cantik
Ke depannya, Rizal ingin membuat brand sendiri dari bahan kayu palet . Rencananya dia ingin membuat skuter dari kayu dan jam tangan berbahan kayu.
“Sekarang masih menyiapkan barang-barang yang dibutuhkan dulu,” tandasnya.
Growood
Bandarkidul Gg.II / No. 7, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri.
Instagram : @growood.id
Facebook: Rizal Kurniawan
Whatsapp : 0815 7413 4546
(Adv/Disperindag Kota Kediri)