MALANGTIMES - Ternak sapi merupakan mayoritas pekerjaan masyarakat di Kabupaten Malang, sebab hasil produksi susu maupun harga jualnya mampu mendongkrak perekonomiannya. Salah satunya Jumakir peternak asal Desa Gunungjati, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang ini hampir tiga tahun lamanya merawat sapi ternak hingga memiliki empat ekor sapi.
Dari pengakuannya saat ditemui MalangTIMES usai mengikuti lomba Kontes Ternak dan Agribisnis Peternakan Kabupaten Malang 2017 yang digelar di Lapangan Parkir Timur Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang, Sabtu (25/11/2017) bahwa dirinya pernah mangalami jatuh bangun menjadi peternak sapi.
Baca Juga : Viral Video Warga Beri Semangat kepada Pasien Positif Covid-19
Jumakir menceritakan suka dukanya selama menjadi peternak sapi sudah dialaminya dua tahunan yang lalu, mulai memiliki satu ekor sapi hingga kini punya empat ekor sapi.
"Awalnya saya ingin menjadi peternak sapi mas, saya mengumpulkan uang sedikit demi sedikit dari kerja saya seorang sopir," kata Jumakir kepada MalangTIMES sembari membawa sapinya yang akan dinaikkan ke dalam bak mobilnya itu.
Dari kegigihannya dan kerja kerasnya untuk membeli satu ekor sapi itu pun akhirnya terpenuhi. "Saat itu tahun 2015 saya punya uang, saya belikan satu ekor sapi jenis limousin berusia 4 bulan seharga Rp 12 jutaan," ucap Jumakir sembari menunjukkan sapinya yang diikutkan lomba kontes ternak kategori bakalan tersebut.
Menurut dia, memang menjadi peternak sapi tidak segampang merawat hewan ternak seperti ayam dan hewan unggas lainnya. Sebab peternak sapi itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar kualitas sapinya menjadi sapi unggulan dan terbaik dari sisi berat badan dan kesehatannya.
"Kalau saya perawatannya dengan mengutamakan pemberian pakan yang rutin sehari tiga kali yaitu pagi, siang dan sore. Jadi ada strategi pola makannya, tidak asal ngasih makan saja," jelas pria 47 tahun itu.
Nah, pakan yang diberikan sapinya itu sekali makan menghabiskan rumput dua ombyok rumput dicampur dengan jamu dan polar agar sapinya sehat dan berat badannya bertambah.
"Sekarang sapi saya ini usianya 2 tahun 8 bulan beratnya sekitar 49 kwintal. Kalau dijual harganya sekitar 40 jutaan," jelasnya.
Selain memberi makan rutin kepada sapinya, dirinya juga memperhatikan kondisi kandangnya harus bersih dan saluran pembuangan kotoran juga diperhatikan dengan baik.
Baca Juga : Mokong Keluyuran Malam Hari, Warga Jalani Rapid Test Covid-19 di Tempat
"Jadi paling penting kebersihan kandangnya harus bersih, ruang atau luas kandang dan ventilasi udaranya juga harus cukup agar sapi bisa beraktivitas dan bergerak dengan baik," terangnya.
Disinggung dengan kondisi perkembangan harga sapi sekarang ini, Jumakir mengatakan masih stabil tidak mengalami penurunan harga yang cukup signifikan.
"Kalau sekarang harga sapi masih stabil mas. Bagus tidaknya harga sapi itu dilihat dari berat badannya dan kondisi kesehatannya," beber dia.
"Saya rutin setiap bulan melakukan pengecekan kesehatan sapi ke mantri agar tak terkena penyakit," ujarnya.
Disamping itu, seiring berjalannya waktu dari kegigihannya berternak sapi sekarang ini Jumakir sudah memiliki empat ekor sapi di kandangnya.
"Kalau ada orang yang mau membeli sapi saya dan itu menguntungkan, iya saya jual untuk membeli sapi lagi dan saya rawat lagi dengan baik," pungkasnya.