MALANGTIMES - Polsek Sukun berhasil mengungkap motif pembacokan yang dilakukan Nanang Syahroni alias Rembes (31) warga Jl Sukun Gempol, Kelurahan Tanjungrejo, Kecamatan Sukun, Kota Malang pada (2/10/2017).
Baca Juga : Tiga Tenaga Kesehatan Positif Covid-19 di Kota Malang Sembuh
Kapolsek Sukun Kompol Anang Tri Hananta mengungkapkan pemicu pembacokan sebenarnya karena hal sepele.
Saat itu pelaku beserta korban, Ferry (20), warga Jalan Lembayung, Kelurahaan Bumiayu, Kecamtan Kedungkandnag, Kota Malang sedang berpesta miras.
"Saat itu pelaku menggelar pesta miras dengan meminum arak jowo di Jalan S Supriadi Gang X, Kecamatan Sukun, Kota Malang. Nah waktu itu, datanglah David, tetangga pelaku bersama rekannya Ferry yang ikut dalam pesta tersebut," jelasnya, Sabtu (28/10/2017)
Lanjut Anang, beberapa saat kemudian, Ferry mengatakan kalau Nanang terkesan 'metuwek' atau sok tua. Rupanya, kata-kata itu membuat pelaku marah.
"Pelaku dengan korban ini memang tidak saling kenal, sehingga dikatain seperti itu, ia langsung marah," paparnya.
Setelah pesta miras usai, pelaku yang dalam kondisi mabuk pulang ke rumahnya untuk mengambil parang dengan maksud ingin memberi pelajaran kepada Ferry yang telah menyinggung perasaannya.
"Dibacok, tapi korban sempat menghalau. Kena tangan, dan membuatnya bersimbah darah di kepala maupun tangan. Saat itu pelaku datang bersama satu rekannya yang saat ini juga masih kami buru," pungkasnya.
Baca Juga : Tanggap Covid-19, Fraksi PKS DPRD Kota Malang Bagikan Ratusan APD ke Petugas Medis
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Telah terjadi pembacokan terhadap M.Ferry warga Jalan Lembayung, Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.
Pelaku pembacokan yang ditangkap tersebut bernama Nanang alias Rembes yang merupakan warga Sukun, Kota Malang. Penangkapan dilakukan saat ia bermain di rumah temannya di kawasan Kelurahan Tanjungrejo, Senin (23/10/17).
Peristiwa pembacokan terhadap Ferri sendiri bermula ketika ia berada di rumah salah seorang temannya bernama David di Jalan Sukun Gempol.
Saat berada di dalam rumah bersama David, sekitar pukul 02.00 WIB (dini hari), tiba-tiba empat pelaku datang tanpa permisi dan langsung masuk mendobrak pintu.
Setelah masuk, para pelaku melihat M.Ferri dan langsung membabibuta membacoknya. Teman pelaku pun tak tinggal diam, mereka ikut menyerang Ferri dengan menggunakan parang. Namun korban sempat menangkisnya dengan tangan.
Setelah membacok dan melihat korban bersimbah darah, para pelaku langsung kabur.
Teman korban yang melihat Ferri tak berdaya, segera melarikan korban ke rumah sakit agar nyawanya tertolong.
