MALANGTIMES - Masih tentang fesyen di kalangan mahasiswi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang. Pada bagian ketiga ini, MALANGTIMES akan membahas soal belanja busana mahasiswi kampus Islam ini.
Bila Anda melintas kawasan Jalan Gajayana Kota Malang, Anda dapat menjumpai sejumlah toko busana muslimah berderet sepanjang jalan. Apalagi di depan kampus UIN Maliki Malang, banyak gerai busana muslimah menawarkan harga ramah kantong.
Baca Juga : Fashion Hijab Wud Hadirkan Koleksi Baru, Pertahankan Bisnis Saat Pandemi Covid-19
Meski gerai busana muslimah di lingkungan kampus banyak menawarkan harga terjangkau, tetapi mahasiswi Fakultas Ekonomi UIN Maliki Malang Zakiyatul Mukarromah mengaku jarang membeli busana di toko depan kampus.
"Saya enggak mesti sih kalau beli baju, bisa juga di mal tapi jarang kalau di depan kampus," kata wanita yang tinggal di kawasan Buring Kota Malang itu.
Zakiya mengaku ia tidak punya budget khusus belanja busana. Senada dengan Zakiya, mahasiswi Fakultas Sains dan Teknologi, Ainur Rizza malah mengaku ia termasuk yang cuek soal belanja busana.
"Enggak sih enggak mesti beli, soalnya kalau saya udah nyaman sama busananya ya udah itu aja," kata Rizza.
Baik Zakiya maupun Rizza mengaku apabila mereka tengah berbelanja busana, warna yang mereka incar ialah warna busana netral. Rizza misalnya ia menyukai warna hitam, sedangkan Zakiya cenderung memilih warna krem.
Soal budget busana ini mahasiswi Fakultas Humaniora Salma Bariroh pun mengaku ia termasuk yang jarang membeli busana.
"Kalau pas ada acara saja di kampus, kayak misalnya wajib pakai abaya ya baru saya beli, selebihnya lihat-lihat busana saja," jelas dia.
Warna yang jadi pilihan Salma juga cenderung gelap. Misalnya ia lebih menyukai warna busana rok warna hitam. Atasan yang ia pilih juga batik warna paduan hitam dan kuning cenderung gelap.
Lain halnya dengan mahasiswi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Triana Handayani. Ia mengaku setiap bulan meluangkan waktu berbelanja busana. Biasanya Tri memilih potongan atasan kemeja atau abaya.
"Pokoknya kalau ada abaya yang saya rasa bagus ya saya beli gitu aja. Kalau budget khusus enggak ada. Yang pasti enggak mahal," kata wanita asal Tuban itu.
Baca Juga : Kalindra Town House, Investasi yang Pasti Naik
Soal warna, Tri pun memilih warna abaya yang cenderung gelap. Selain itu, Tri juga menyukai berbelanja jilbab model syar'i.
"Biasanya juga nyari jilbab model syar'i, kalau pas ada dan saya suka ya saya beli," imbuh dia. Selain berbelanja di mal, Tri mengaku ia juga menyukai koleksi yang dipajang di toko depan kampus.
"Ya kadang di mal, kadang di Pasar Besar dan kadang juga di depan kampus, enggak mesti, pokoknya pas bagus aja model bajunya," imbuh dia.
Nah, ditanya soal belanja online keempat mahasiswi UIN Maliki Malang itu sepakat menjawab tidak. Menurut mereka, belanja langsung di toko lebih mudah dan tidak khawatir barang yang dibeli berbeda dengan yang ada di foto.
"Offline aja. Soalnya saya pernah beli online ternyata enggak cocok, jadi mending beli offline saja," kata Zakiyatul, mahasiswi Fakultas Ekonomi UIN Maliki Malang mewakili ketiga rekannya yang lain.
Sementara itu, soal gaya busana mahasiswi di lingkungan kampus agama Islam kami pun berkonsultasi dengan perancang mode senior Indonesia.
Seperti apa saran desainer yang harus diperhatikan oleh mahasiswi berhijab di kampus UIN Maliki Malang? Simak ulasan menarik mengenai gaya busana mahasiswi UIN Maliki Malang hanya di MALANGTIMES. (*)