Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Wisata

Kartika Wijaya Heritage Batu, Hotel Paling Bersejarah di Malang Raya

Penulis : Hezza Sukmasita - Editor : Redaksi

05 - Jul - 2017, 00:59

Placeholder
Hotel Kartika Wijaya Pada Tahun 1948. (Foto: Hotel Kartika Wijaya Heritage for Malang TIMES)

Pemandangan alam yang asri dan udara yang sejuk sepanjang hari di Kota Batu menjadi daya tarik tersendiri bagi para saudagar Balanda pada masa kolonial kala itu.

Maka tidak heran jika para pembesar Belanda kerap menjadikan Kota Batu sebagai tempat peristirahatan mereka diakhir pekan.

Baca Juga : Curhat Pelaku Pariwisata ke Menteri Pariwisata Wishnutama, Seperti Apa ?

Hal itu jugalah yang membuat Martyrose Ter Martin Sarkies memutuskan untuk membangun sebuah rumah peristirahatan diakhir pekan di Kota Batu pada tahun 1891. Bangunan inilah yang lalu menjadi cikal bakal Hotel Kartika Wijaya.

Martyrose sendiri adalah seorang pengusaha perhotelan yang ternama dan memiliki beberapa hotel besar di Asia Tenggara seperti Rafless Hotel di Singapura, Hotel Strand di Birma, Hotel Oranje atau sekarang lebih dikenal sebagai Hotel Majapahit di Surabaya dan Hotel Niagara di Lawang.

Front Office Manager and Marketing Manager Kartika Wijaya Heritage Hotel Tovid Agus Ivandi menyampaikan arsitektur Eropa kuno begitu terasa di hotel ini saat pegunjung memasuki lobi.

"Pada bangunan utama, kami masih mempertahankan bentuk aslinya tidak ada yang diubah sedikitpun. Bahkan lampu yang menggantung pun masih asli, hanya bola lampunya saja yang diganti,”jelas pria yang akrab disapa Tovid ini.

Jika memasuki bangunan utama, yaitu lobi hotel, Anda akan disambut dengan ramah oleh receptionist. 

Tidak hanya resepsionis yang memang friendly, Peta Jawa yang terbuat dari kaca kikir menyerupai mozaik pun menambah kesan eksotis tempat ini.

Atap yang terbuat dari plat besi cukup tebal begitu kokoh menjadi tempat bergantungnya lampu kristal khas zaman Kolonial Belanda. Meski terbuat dari besi, namun lobi tetap terasa sejuk dan ‘adem’ kendati cuaca di luar begitu menyengat panasnya.

Berdiri di atas tanah hampir 2 hektar, hotel yang juga dikenal sebagai Jambe Dawe ini kini memiliki 115 kamar, 49 di antaranya terdapat di bangunan utama.

Baca Juga : Penutupan Tempat Wisata dan Hiburan di Kota Batu Diperpanjang sampai 21 April

“Di bangunan utama mengalami renovasi sedikit hanya pada kamar. Kami menambah jumlah kamar hingga total ada 49 kamar,”jelas Tovid.

Jambe Dawe sendiri berarti pohon pinang yang melambai-lambai. Pohon pinang yang dimaksud adalah pohon pinang yang tumbuh tegak di halaman hotel hingga kini.

Pengembangan lalu dilakukan di bagian kanan dan kiri bangunan utama. Hotel ini diresmikan oleh Gubernur Jawa Timur Wahono pada 18 November 1986.

Sebelumnya, Hotel Kartika Wijaya ini sempat beberapa kali mengalami alih fungsi bangunan.

 


Topik

Wisata Kartika-Wijaya-Heritage Hotel-Bersejarah Kota-Batu Malang-Raya



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Hezza Sukmasita

Editor

Redaksi