Selama satu jam beberapa sudut di Kota Batu gelap gulita dan sunyi. Suasana ini terjadi sebagai upaya masyarakat untuk mendukung Gerakan Earth Hour, Sabtu (30/3/2019).
Earth Hour ini jatuh pada 30 Maret 2019. Tepatnya, peringatan ini dilakukan selama pukul 20.30 hingga 21.30.
Salah satunya di The Onsen Hot Spring Resort yang turut mematikan listrik selama satu jam. Untuk menggantikan kegelapan itu, di sana menyalakan lilin.
Tidak hanya sekadar menyalakan lilin, tetapi membetul lilin itu 60+. Yang artinya untuk melambangkan 60 menit waktu yang digunakan untuk berpartisipasi dalam Earth Hour.
Lalu tambahan tanda + (plus) di belakang angka 60. Tanda plus tersebut merepresentasikan tujuan Earth Hour yang mendorong publik untuk melakukan aksi lanjutan setelah satu jam mematikan lampu.
Public Relations of The Onsen Hot Spring Resort Batu, Adista Anggraini mengatakan, ingin ikut menjadi bagian dalam melawan perubahan iklim dan pemanasan global. Agar masa depan yang lebih baik bagi bumi dan generasi penerus kita.
“Salah satu contohnya mengikuti ceremonially earth hour switch off 1 jam ini. Tapi ini salah satu bentuk simbolis kami untuk peduli lingkungan,” kata Adista.
Ia menambahkan tidak hanya sekadar 1 jam, untuk kedepannya akan rutin menggalakkan kegiatan penyelamatan bumi. Namun juga membersihkan sungai yang nantinya akan rutin dijadwalkan bersama Sapu Bersih Nyemplung Kali (saberspungli).
Bukan hanya di The Onsen Spring Resort, di The Singhasari juga turut ambil bagian dalam kegiatan ini. Mengangkat tema The Torch of The Earth, yang berarti sebagai penghuni bumi harus bisa menjadi obor untuk memberikan cahaya kehidupan bagi bumi kita.
Di sana acara dimulai dengan sebuah narasi tentang bumi dan apa saja yang telah terjadi pada bumi. Para tamu dari The Singhasari juga bergabung dalam serangakaian acara Earth Hour ini.
“Tepat pukul 20.30, semua lampu kami matikan dan kami mulai membagi cahaya api lilin dari satu orang ke orang lainnya hingga kami semua menyalakan lilin berbentuk simbol tema Earth Hour tahun ini,” ungkap Public Relations of The Singhasari Resort, Aditya Kurniawan.
Menurutnya saat bumi sedang menghadapi ancaman ganda dari perubahan iklim dan hilangnya keanekaragaman hayati, gerakan kecil Earth Hour di The Singhasari ini merupakan salah satu cara yang mudah untuk mengambil peran. Dalam upaya konservasi dan mencari solusi untuk membangun masa depan bumi yang sehat dan berkelanjutan untuk semua.
Sementara itu Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko menambahkan, memang sudah menginstruksikan Gerakan Switch off dengan mematikan lampu serta peralatan elektronik yang tidak digunakan selama 1 (satu) jam pada Sabtu, 30 Maret 2019 pukul 20.30-21.30 WIB di lingkungan masing-masing.
“Dalam rangka mendukung kebijakan penghematan energi, mengurangi pemanasan global, serta sebagai dukungan terhadap Gerakan Earth Hour,” ujar Dewanti.
