MALANGTIMES - Enam mahasiswa pecinta alam DIMPA Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang terjebak di Goa Bangi-Lo di Dusun Ngliyep RT 70 RW 15 Desa Kedungsalam, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang, sehari penuh saat melakukan pelatihan susur goa Minggu (05/03) siang lalu, akhirnya bisa diselamatkan.
Enam pecinta alam itu bernama Hera Amalia (20), Nabila Fauziah (19), Anis Febriana (21), Dwi Candra (21), Teuku Zulvikar (22), Tegar Al-Aziz (22). Tragedi terjadi Minggu siang saat akan melakukan penyusuran Goa Bangi melalui Goa Lo. "Yang berangkat pertama melakukan penyusuran goa adalah Tegar, Anis, Hera dan Nabila sekitar jam 10.00 Minggu lalu," ucap Nasrul saksi sekaligus rekan korban, Selasa (07/03). Namun, setelah cukup lama, yaitu sekitar pukul 17.00, ketiga rekannya belum keluar dari dalam Gua Bangi yang tembus ke Gua Lo.
Baca Juga : Peduli Covid-19, Hawai Grup Sumbang Ratusan APD ke Pemkot Malang
"Akhirnya dua rekan lain menyusul masuk ke goa, yaitu Dwi Candra dan Teuku Zulvikar. Tetapi hingga pukul 21.24, ternyata rekan-rekan juga belum terlihat keluar," kata Nasrul yang menambahkan sebelas orang rekan yang hilang melakukan pencarian sampai pukul 12.10 hari Senin (06/03).
Proses pencarian tersebut ternyata tidak menghasilkan dan menemukan enam rekannya yang berada di dalam gua. Akhirnya, satu rekan lain melaporkan hal tersebut ke Mapolsek Donomulyo .
"Ada laporan orang hilang di Gua Bangi, Senin (07/03). Kami langsung ke TKP bersama muspika sekitar pukul 15.00,"bkata Kapolsek Donomulyo AKP H Sardikan.
Pencarian kembali dilakukan dengan melibatkan Komandan SAT Radar 221 Ngiley Mator Elektro, muspika, PMI Kabupaten Malang, pemdes, dan petugas rapi lokal Donomulyo. Mereka akhirnya bisa menenukan dan mengevakuasi enam korban sekitar pukul 17.00 WIB.
Baca Juga : Viral Surat Stafsus Jokowi untuk Camat, Dicoreti Bak Skripsi hingga Berujung Minta Maaf
Saat dievakuasi, semua korban dalam kondisi lemas dan segera dilakukan perawatan. "Dua orang dirawat di Puskesmas Donomulyo atas nama Hera dan Dwi Candra," ungkap Sardikan. (*)