MALANGTIMES - Geliat perfilman tanah air yang sedang bergairah turut membawa angin segar bagi sineas film Malang. Di Kota Pendidikan ini, komunitas perfilman memang cukup berkembang. Prestasi demi prestasi pun ditorehkan.
Sineas muda Malang Mahesa Desaga membawa pulang penghargaan Best Short Film Kompetisi Film Pendek Festival Sinema Australia Indonesia 2017. Pria 27 tahun itu memukau para juri dengan film pendek berjudul Nunggu Teka.
Baca Juga : Aktor Pemeran Wiro Sableng Tutup Usia
Film 'Nunggu Teka' karya Mahesa Desaga bercerita tentang seorang ibu yang menantikan kepulangan anaknya di hari Lebaran. Mahesa punya alasan penting mengapa mengangkat kisah ini.
"Berangkat dari pengalaman pribadi saya dengan ibu sendiri. Dimana ibu saya selalu menanyakan kabar saya saat saya belum pulang rumah dsb. Saya berpikir sebenernya seperti apa perasaan ibu yang menunggu itu," jelasnya pada MALANGTIMES, Jum'at (3/2/2017).
Ketertarikan Mahesa pada film ternyata sudah dimulai sedari kecil. "Awalnya suka menonton film sejak usia 4 tahun. Waktu kuliah, ketemu komunitas film di kampus," lanjut alumnus Universitas Brawijaya (UB) itu.
Ia mengaku awalnya cuma ingin mengobrol tentang film saja. "Eh ternyata terjerumus untuk memproduksi film. Langsung didaulat jadi sutradara. Di situ mulai merasa bahwa film itu paling cocok buat aku untuk berbicara dan bercerita," tutur pria berkacamata itu.
Apa makna film bagi Mahesa Desaga? "Film itu media paling komplit untuk aku bercerita, untuk menceritakan kehidupan, bahkan dalam film kita bisa membuat kehidupan," ujarnya.
Baca Juga : Positif Corona, Aktor Ternama Idris Elba Imbau Masyarakat Tidak Panik
Baginya, film lebih menarik penonton karena tidak hanya melalui gambar sekaligus suara.
"Sehingga kita bisa lebih dalam menyentuh penonton. Bagi penonton pun, dengan film kita bisa mendapatkan sebuah pengalaman hidup. Bukan sekadar tontonan," pungkas Mahesa. (*)
