MALANGTIMES - Ada hal yang unik dan kreatif yang menyita perhatian penonton dalam pawai budaya Gumebyar Bhumi Singhasari memperingati Hari Jadi Ke-1256 Tahun Kabupaten Malang, Sabtu (19/11/2016), di pantai selatan. Salah satunya, ada peserta yang mengenakan kostum cosplay seperti tokoh dalam film superhero.
Baca Juga : Tiga Tenaga Kesehatan Positif Covid-19 di Kota Malang Sembuh
Dalam pawai tersebut, jarang sekali masyarakat melihat pawai dengan iringan peserta yang memakai kostum cosplay. Nah, pada pawai kali ini, regu kosplay Kabupaten Malang mempertunjukkan kreativitasnya melalui kostum cosplay.
Mereka berjalan sembari mengenakan kostum lengkap dengan aksesori dan tata rias ala anime superhero.
Tak hanya sekadar baris-berbaris, tapi mereka juga membentuk formasi-formasi khusus dalam baris-berbaris.
Terlihat pergerakan jalan regu cosplay sangat pelan patah-patah seperti robot sungguhan. Beberapa regu cosplay mengenakan topeng robot Transformers lengkap dengan perlengkapan perang, memakai sayap.
Tangan mereka dilengkapi dengan senjata tembak, cakra, dan tameng yang sesuai dengan karakter film superhero.
Baca Juga : Tanggap Covid-19, Fraksi PKS DPRD Kota Malang Bagikan Ratusan APD ke Petugas Medis
Sungguh penampilan mereka memukau perhatian para penonton. Di sepanjang jalan, komunitas cosplay diserbu penontion untuk berfoto selfie. Mungkin dalam benak warga, kapan lagi bisa bersanding foto dengan tim cosplay yang bagus tersebut.
Tim cosplay tak hanya dimainkan oleh kaum adam. Beberapa kaum hawa juga tak mau kalah dengan penampilan peserta laki-laki. Mereka juga mengenakan kostum cosplay, berwarna kuning keemasan, topi bermahkota, dan membawa senjata busur panah di tangannya.
Di samping itu, peserta yang mengikuti pawai budaya ini mencapai sekitar 8 ribu peserta dari 76 kontingen se-Kabupaten Malang. Peserta pawai berjalan sekitar 2,8 kilometer mulai dari Pantai Batu Bengkung sampai Pantai Ungapan.
Acara tersebut sangat meriah lantaran para peserta menyuguhkan beragam kesenian budaya. Mulai tari sakera, kuda lumping, pencak silat, topeng Malangan, hingga drama kolosal Ken Arok dan Ken Dedes. (*)
