Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pendidikan

Pendampingan Terpadu UIN Maliki Malang Terhadap Ponpes: Dari Mitigasi Risiko Konstruksi-Psikologi Hingga Eko Pesantren 

Penulis : Anggara Sudiongko - Editor : Heryanto

06 - Oct - 2025, 17:42

Placeholder
Rektor UIN Maliki Malang, Prof. Dr. Hj. Ilfi Nur Diana, M.Si, (Anggara Sudiongko/MalangTimes)

JATIMTIMES - Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang mengambil langkah besar dalam membangun masa depan pesantren yang bukan hanya kokoh secara fisik, tapi juga kuat secara mental dan ekologis. Di bawah arahan Rektor UIN Maliki Malang, Prof. Dr. Hj. Ilfi Nur Diana, M.Si, kampus ini meluncurkan program pendampingan terpadu yang menyentuh seluruh aspek kehidupan ponpes, dari perencanaan bangunan hingga kesehatan jiwa santri, dari desain ruang yang ramah lingkungan hingga praktik spiritual yang berwawasan ekologis.

UIN-MALIKI-MALANG-03.jpg

Prof Ilfi, sapaan akrabnya menjelaskan, bahwa dalam hal mitigasi, risiko konstruksi bangunan, fokus utama program ini adalah peningkatan keselamatan dan kualitas bangunan yang efektif, aman, dan berkelanjutan. UIN Maliki Malang berkomitmen membantu pesantren dalam menyusun masterplan kawasan, memastikan setiap pembangunan dilakukan dengan tata ruang dan sirkulasi yang baik, serta memenuhi standar keamanan konstruksi. 

Pendekatan ini tidak sekadar menghadirkan bangunan megah, tetapi juga memastikan setiap ruang menjadi tempat tumbuhnya nilai, ketenangan, dan keberlanjutan.

1

Untuk menjamin pembangunan yang bertanggung jawab, UIN Maliki Malang menekankan pentingnya kajian dan pengawasan lingkungan (AMDAL) serta penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di setiap tahap proyek. Setiap detail diperhatikan agar proses pembangunan tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan dan tetap menjunjung tinggi nilai kemanusiaan. 

"Prinsipnya sederhana namun fundamental: membangun pesantren haruslah selaras dengan alam dan kehidupan di sekitarnya," paparnya.

Pendampingan teknis juga menjadi bagian tak terpisahkan dari inisiatif ini. Tim ahli dari UIN Maliki Malang memberikan layanan konsultasi profesional mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi proyek. Mereka membantu pengelola pesantren mengantisipasi risiko bencana, mengoptimalkan desain struktur, serta menyiapkan sistem kesiapsiagaan teknis yang memadai. 

Di sini, pembangunan tidak lagi dipahami sebagai urusan material semata, melainkan sebagai proses menciptakan ruang belajar yang aman dan berjiwa.

Dalam konteks energi, UIN Maliki Malang turut mendorong penerapan sistem kelistrikan berbasis energi terbarukan yang hemat dan efisien. Pemanfaatan energi surya, sistem pencahayaan cerdas, serta pengaturan beban listrik yang terukur menjadi langkah nyata menuju pesantren hijau dan mandiri energi. 

Program ini juga menjadi bagian dari gerakan green campus dan green pesantren, di mana kesadaran ekologis tumbuh seiring dengan spiritualitas keislaman.

Tak berhenti di ranah fisik, pendampingan psikologi bagi santri menjadi pilar penting lain yang digagas UIN Maliki Malang. Melalui psikolog, konselor, dan dosen Fakultas Psikologi, program ini hadir untuk membantu santri mengenali serta mengelola emosi, stres, dan tekanan sosial yang kerap muncul di lingkungan asrama. 

Tujuannya bukan hanya agar santri mampu bertahan, tapi tumbuh dengan kepribadian matang, religius, dan berakhlak. "Pendampingan ini dilakukan dalam berbagai bentuk: konseling individu dan kelompok, psikoedukasi, pelatihan life skills, deteksi dini, hingga pendampingan spiritual-psikologis bagi para pengasuh, ustaz, dan ustazah," jelasnya.

Hasil yang diharapkan pun berlapis: santri lebih stabil secara emosi dan percaya diri, hubungan antarindividu di pesantren menjadi lebih harmonis, prestasi akademik dan spiritual meningkat, serta para kiai dan ustaz dapat membina santri dengan pendekatan yang lebih holistik, mengasah akal, hati, dan jiwa sekaligus.

Sebagai pelengkap, UIN Maliki Malang juga memperkenalkan konsep eko-pesantren yang berakar pada fiqh al-bi’ah, fiqih lingkungan hidup yang menanamkan kesadaran bahwa menjaga alam adalah bagian dari ibadah. Program ini mendorong pesantren untuk mewujudkan budaya hidup hijau melalui pelatihan eco-literacy, workshop pengelolaan sampah, air, dan energi, serta praktik langsung seperti urban farming, pembuatan eco-enzyme, dan pengelolaan bank sampah pesantren. Melalui pendekatan ini, pesantren diarahkan untuk mandiri, sehat, dan menjadi teladan pendidikan lingkungan berbasis nilai Islam.

Langkah besar ini menunjukkan bahwa UIN Maliki Malang tidak sekadar membangun proyek, tetapi menanam paradigma baru: pembangunan harus menyatukan ilmu, iman, dan kemanusiaan. Dengan pendekatan lintas disiplin, arsitektur, psikologi, lingkungan, dan teknologi, program ini menjelma menjadi ekosistem pendampingan yang menyeluruh.

Prof. Ilfi menegaskan, bahwa visi UIN Maliki Malang adalah menjadikan pesantren sebagai ruang hidup yang aman, sehat, dan berdaya. “Kami ingin memastikan pembangunan di lingkungan pesantren tidak hanya kuat secara struktur, tapi juga menumbuhkan kesejahteraan batin bagi seluruh penghuninya,” ujarnya.

Melalui langkah ini, UIN Maliki Malang menegaskan perannya sebagai kampus pelopor dalam pendampingan pembangunan pesantren berkelanjutan. Sebuah perjalanan panjang yang menata batu bata dan jiwa dalam satu tarikan napas, mewujudkan pesantren masa depan yang tidak hanya mencetak generasi cerdas, tapi juga menjaga bumi yang diwariskan kepada mereka.


Topik

Pendidikan



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Anggara Sudiongko

Editor

Heryanto