JATIMTIMES, MALANG - Jumlah Pekerja Seks Komersial (PSK) yang berasal dari Kota Malang diakui masih terbilang tinggi, tidak hanya tersebar di Kota Malang dan sekitarnya. Namun, PSK dari Kota Malang juga melebarkan sayap hingga ke tanah Papua.
Hal itu disampaikan Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansyah di sela-sela sambutannya dalam acara pelantikan Pimpinan Cabang Muslimat NU Kota Malang di Gor Ken Arok, Minggu (17/10/2015) siang.
Khofifah mengatakan, beberapa waktu lalu ia menutup tiga tempat lokalisasi di Papua. Dari seluruh lokalisasi tersebut, PSK terbanyak berasal dari Banyuwangi, kedua dari Malang dan ketiga berasal dari Surabaya.
"Alasan mereka ke Papua karena di Surabaya ditutup, dan Kota Malang dinilai sudah banyak penjajak bisnis esek-esek ini. Jadi PSK ini memilih ke Papua saja, karena mereka pikir di Papua jarang ada PSK," jelas Khofifah.
PSK-PSK tersebut telah diberikan sosialisasi dan pengembangan skill oleh Kementerian Sosial. Dengan tujuan PSK tersebut kembali ke kota asalnya untuk membuka usaha dan menjalankan pekerjaan yang lebih layak.
Menurut Khofifah, hal ini mencerminkan kemerosotan nilai dan moral di masyarakat. Jangan sampai Malang dinilai sebagai kota pendistribusi PSK terbesar. "Pemerintah dan instansi atau lembaga seperti Muslimat NU perlu bersinergi untuk menjaga generasi Kota Malang dari hal-hal menyimpang seperti ini," tutupnya. (*)