Eva Hestiyawati Potensi Catat Sejarah sebagai Perempuan Pertama Jabat Ketua Golkar Banyuwangi
Reporter
Nurhadi Joyo
Editor
Yunan Helmy
29 - Dec - 2025, 05:24
JATIMTIMES - Eva Hestiyawati berpotensi mencatat sejarah dalam peta politik di Banyuwangi setelah dinyatakan lolos sebagai bakal calon tunggal ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD ) Partai Golongan Karya (Golkar) Kabupaten Banyuwangi masa bakti 2026-2030.
Politisi yang akrab disapa Eva tersebut akan menjadi perempuan pertama yang menjabat ketua DPD Partai Golkar di kabupaten yang ada di ujung timur Pulau Jawa ini.
Baca Juga : Come to Java: Jejak Awal Industri Pariwisata di Hindia Belanda
Nama Eva Hestiyawati dipastikan sebagai bakal calon tunggal dalam musyawarah daerah (musda) setelah panitia merampungkan verifikasi faktual.
Dalam proses tersebut, Eva menjadi satu-satunya bakal calon yang dinyatakan lolos dan memenuhi syarat minimal dukungan dari pemegang suara.
Menurut Ketua Penyelanggara Musda DPD Golkar Banyuwangi Wahyudi, sebelum menjadi bakal calon tunggal pada bursa pemilihan pimpinan DPD Golkar Banyuwangi, ada dua nama bakal calon. Yakni Eva Hestiyawati dan Marifatul Kamila pada fase pendaftaran bakal calon yang digelar Minggu (28/12/2025).
"Hari ini telah memasuki fase pendaftaran bakal calon, mulai dari pukul 08.00 hingga 16.00 WIB. Ada dua kandidat yang masuk, yakni Eva Hestiyawati dan Marifatul Kamila, yang selanjutnya kami lakukan verifikasi faktual," ujar Wahyudi Minggu (28/12/2025).
Dari dua nama pendaftar bakal calon tersebut, para kandidat telah mendapatkan surat pernyataan dukungan masing-masing.
Namun dalam proses verifikasi faktual, kedua calon mendapatkan dua dukungan yang sama dari Pengurus Kecamatan (PK) Golkar.
Adapun dua PK yang saling mendukung kedua pendaftar bakal calon itu ialah PK Sempu dan PK Rogojampi.
Berdasarkan fakta yang ada, panitia musda Partai Golkar lantas berkoordinasi dengan panitia Musda Provinsi Jawa Timur ."Hasilnya, kalau ada terjadi dukungan ganda seperti itu, maka dianggap tidak sah," tambahnya.
"Begitu tidak sah, akhirnya pihak panitia penyelenggara, saya sebagai saksi, menyatakan dan bersepakat bahwa dua dukungan PK ini masing-masing di-drop," imbuh Wahyudi.
Baca Juga : Ratusan UMKM Ramaikan Marongghi di Plaza Rengganis Sumbermalang Situbondo
Dalam perkembangan, lanjut Wahyudi, ternyata dukungan ganda terhadap anggota Komisi 1 DPRD Banyuwangi Rifa dan anggota Komisi III DPRD Banyuwangi Eva, juga terjadi di organisasi masyarakat (ormas) dan organisasi sayap Partai Golkar. "Dari jumlah dukungan yang berhasil dihimpun keduanya usai dilakukan drop atas dukungan ganda, Marifatul Kamila total mendapat 6 dukungan dan Eva Hestiyawati mendapat 20 dukungan," paparnya.
Sesuai dengan regulasi yang ada bahwa syarat minimal agar sah menjadi bakal calon ketua adalah pendaftar minimal harus memiliki 30 persen dari total pemegang suara.
"Karena Bu Marifatul Kamila ini hanya mendapatkan 6 dukungan, maka terkategorikan tidak masuk menjadi bakal calon," ungkapnya.
Wahyudi menambahkan, karena tidak masuk menjadi bakal calon akibat ketentuan yang telah diatur itu, otomatis pihak steering commitee (SC) berketetapan sesuai aturan dan ketentuan yang berlaku, Eva yang merupakan ketua Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KKPG) itu resmi menjadi bakal calon tunggal ketua DPD Partai Golkar Banyuwangi.
"Penetapan bakal calon, otomatis calon tunggalnya adalah Bu Eva Hestiyawati.," ujarnya.
Untuk diketahui, pelaksanaan Musda Partai Golkar Kabupaten Banyuwangi akan digelar di Hotel Santika Banyuwangi Selasa (30/12/2025) besok.
