Guntur Wahono Jabat Ketua DPC PDIP, Targetkan 22 Kursi Legislatif di Blitar

23 - Dec - 2025, 06:09

Guntur Wahono (tengah) resmi mendapatkan penugasan sebagai ketua DPC PDIP Kabupaten Blitar.

JATIMTIMES - Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur (Jatim) Guntur Wahono resmi mendapatkan penugasan sebagai ketua DPC PDIP Kabupaten Blitar. Ia pun mengusung target yang cukup ambisius, yakni meraih 22 kursi legislatif di Kabupaten Blitar pada pileg mendatang.

Guntur mengakui, penurunan jumlah kursi PDIP di DPRD Kabupaten Blitar dari 19 menjadi 16 kursi menjadi perhatian serius DPP dan DPD. Karena itu, dirinya bersama jajaran pengurus menargetkan kebangkitan partai pada Pemilu 2029.

Baca Juga : Pengurus MUI Kecamatan Se-Banyuwangi Resmi Dikukuhkan

“Target ideal kami, setiap kecamatan memiliki satu anggota DPRD. Artinya, dari 16 kursi, kami berharap bisa naik hingga 22 kursi. Ini memang tidak mudah, tapi harus optimistis,” ungkapnya, Selasa (23/12/2025).

Dalam konfercab serentak di Surabaya, kepengurusan DPC PDIP Kabupaten Blitar periode 2025–2030 juga menetapkan Ketua DPRD Kabupaten Blitar Supriadi atau akrab disapa Kuwat sebagai sekretaris DPC serta Bashori sebagai bendahara DPC.

Penetapan kepengurusan itu merupakan bagian dari langkah besar konsolidasi partai yang dilakukan DPD PDIP Jatim atas arahan DPP. Konsolidasi ini bertujuan memperkuat kembali struktur dan kinerja partai, khususnya di daerah-daerah yang mengalami penurunan perolehan suara pada pemilu sebelumnya.

“Ini merupakan penugasan partai. Kami diminta untuk menata kembali struktur PDI Perjuangan Kabupaten Blitar agar lebih solid, lebih terbuka, dan lebih kuat ke depan,” ujar Guntur Wahono.

Dia menegaskan, salah satu fokus utama kepengurusan baru adalah melanjutkan konsolidasi hingga ke tingkat paling bawah. Mulai dari musyawarah anak cabang (musancab), musyawarah ranting, hingga anak ranting. Tahapan tersebut ditargetkan tuntas pada awal tahun 2026.

Kepengurusan DPC PDIP Kabupaten Blitar kali ini juga melibatkan berbagai unsur masyarakat di luar struktur partai. Mulai dari tokoh pertanian, pelaku usaha, komunitas sosial budaya, hingga perwakilan wilayah Blitar Selatan.

Langkah ini, menurut Guntur, merupakan upaya memperluas basis perjuangan partai agar tidak hanya berputar di lingkaran internal, tetapi benar-benar menyatu dengan aspirasi masyarakat. Ia menegaskan, PDIP harus membuka diri. 

Baca Juga : BPJS Ketenagakerjaan Blitar Peringati Hari Anti-Korupsi Sedunia 2025, Tegaskan Komitmen Integritas dan Tolak Gratifikasi

"Kritik dari masyarakat, dari pemuda, mahasiswa, petani, ulama, media, hingga pelaku budaya justru menjadi bahan evaluasi kami,” urai Guntur.

Sebagai figur yang dikenal dekat dengan masyarakat akar rumput, Guntur  juga menegaskan komitmennya untuk menjaga dan merawat kelestarian budaya leluhur Blitar. Selama ini, dia dikenal aktif hadir dalam kegiatan-kegiatan kebudayaan, tradisi lokal, serta mendukung komunitas seni dan pelestari sejarah.

“Budaya adalah jati diri. Kalau budaya kita hilang, maka identitas kita juga akan hilang. PDI Perjuangan harus berdiri bersama masyarakat, menjaga tradisi, dan merawat warisan leluhur,” tuturnya.

Selain konsolidasi organisasi, Guntur menyebut komunikasi tiga pilar parta —antara DPC, eksekutif, dan legislatif— akan diperkuat. Dia juga menekankan pentingnya turun ke bawah (turba) agar kehadiran kader PDIP benar-benar dirasakan masyarakat.

“Kalau kader tidak turun, masyarakat akan bertanya. PDI Perjuangan harus hadir dan memberi solusi nyata,” ucapnya.