Mengimani Shirath, Jembatan di Atas Neraka 

Editor

A Yahya

07 - Mar - 2023, 08:39

Ilustrasi jembatan neraka (pixabay)

JATIMTIMES - Di akhirat kelak akan terjadi peristiwa - peristwa yang mungkin tak bisa dikiaskan seperti halnya kehidupan dunia. Peristiwa tersebut tentu akan sangat menakjubkan, bahkan menakutkan. 

Seperti halnya peristiwa melewati Shirath (jembatan) yang terbentang di atas neraka menuju surga. Shirath menurut penjelasan Ustadz Dr Ali Musri Semjan Putra yang dikutip dari Almanhaj, secara etimologi bermakna jalan lurus yang terang.

Baca Juga : Perbanyak Istigfar, Ini Amalan dan Keutamaan Malam Nisfu Sya'ban Malam Pengampunan 

Namun, menurut istilah, Shirath adalah jembatan terbentang di atas neraka Jahannam yang akan dilewati oleh manusia untuk menuju Surga. Dalil yang menguatkan adanya Shirath sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Surat Maryam 19:71, "Dan tidak ada seorang pun dari kalian, melainkan akan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Rabbmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan".

Sahabat Rasulullah SAW, Ibnu Abbâmas RA, Ibnu Mas'ud RA dan Ka’ab bin Ahbar menjelaskan pengertian atas firman Allah SWT. Bahwa yang dimaksud dengan mendatangi neraka dalam ayat pada Surat Maryam adalah melewati Shirath.

Ciri maupun sifat dari Shirath telah banyak dijelaskan dalam hadits. Cirinya adalah "Licin (lagi) menggelincirkan, di atasnya ada besi-besi pengait dan kawat berduri yang ujungnya bengkok, ia bagaikan pohon berduri di Nejd, dikenal dengan pohon Sa'dan".

Dan disebutkan lagi dalam hadits lain, bahwa shirath tersebut memiliki kait-kait besar, yang mengait siapa yang melewatinya. Hadis riwayat Bukhari, menjelaskan, " 

Baca Juga : Bukan Jembatan Pelor, Begini Asal Usul dan Penyebutan yang Benar 

Dan dibentangkanlah jembatan Jahannam. Akulah orang pertama yang melewatinya. Doa para rasul pada saat itu: “Ya Allah, selamatkanlah, selamatkanlah”. Pada shirath itu, terdapat pengait-pengait seperti duri pohon Sa’dan. Pernahkah kalian melihatnya?” Para Sahabat menjawab, “Pernah, wahai Rasulullah. Maka ia seperti duri pohon Sa’dan, tiada yang mengetahui ukuran besarnya kecuali Allah. Maka ia mencangkok manusia sesuai dengan amalan mereka".

Kemudian, hadis lain juga menegaskan, didatangkan jembatan lalu dibentangkan di atas permukaan neraka Jahannam. Kami (para Sahabat) bertanya: “Wahai Rasulullah, bagaimana (bentuk) jembatan itu?”. Jawab beliau, “Licin (lagi) menggelincirkan. Di atasnya terdapat besi-besi pengait dan kawat berduri yang ujungnya bengkok, ia bagaikan pohon berduri di Nejd, dikenal dengan pohon Sa’dan". (Muttafaqun ‘alaih).