MALANGTIMES - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) terus menggalakkan berbagai program guna mempertahankan dan meningkatkan populasi sapi. Hal ini penting dilakukan sebagai kawasan perkotaan dengan jumlah lahan pertanian dan peternakan yang semakin sempit.
Sehingga, perlu inovasi mempertahankan populasi sapi demi memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Malang. Salah satu upaya yang terus digalakkan yakni dengan menjalankan program nasional Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab). Program dari Kementrian Pertanian Direktorat Jendral Peternakan tersebut pertama di-launching pada 6 April lalu.
Program Upsus Siwab dari Kementerian Pertanian ini meliputi kegiatan inseminasi buatan (IB), pemeriksaan kebuntingan (PKB), pencatatan kelahiran dan gangguan reproduksi (gangrep). Menurut Kepala DPKP Kota Malang Sri Winarni, Upsus Siwab ini disentralkan pada peternak sapi milik Supi'i, warga Kelurahan Buring, Kecamatan Kedungkandang. "Ketua pelaksanan kegiatan adalah drh Anton Pramujiono selaku kepala bidang peternakan dan kesehatan hewan dibantu 11 orang anggota tim Upsus Siwab," ujarnya.
Berdasarkan data DPKP, saat ini populasi sapi di Kota Malang berjumlah 800 ekor sapi betina, baik sapi potong maupun sapi perah. Karenanya, program Upsus Siwab yang sudah berjalan mulai tahun 2017 ini diharapkan mampu meningkatkan jumlah populasi sapi atau minimal mempertahankannya. "Kami berharap minimal jumlah populasi sapi di Kota Malang ini bisa dipertahankan," tukasnya.
Lebih lanjut Sri Winarni menjelaskan, program Upsus Siwab dengan memberikan pelayanan kegiatan Inseminasi Buatan ditujukan unuk penanggulangan gangguan reproduksi. Yaitu penanganan gangguan reproduksi bagi sapi betina yang mengalami kesulitan untuk bunting meskipun sudah di inseminasi buatan (IB) atau dikawinkan secara alami. Sedangkan pemeriksaan kebuntingan (PKB) adalah pemeriksaan bagi sapi betina telah di inseminasi buatan (kawin suntik) untuk mengetahui apakah sapi sudah bunting atau belum. "Semua kegiatan tersebut dlaksanakan tanpa dipungut biaya atau gratis bagi masyarakat peternak di Kota Malang," imbuhnya.
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Malang menargetkan program inseminasi buatan kepada sebanyak 500 ekor sapi, pemeriksaan kebuntingan sebanyak 200 ekor sapi, pencatatan kelahiran 100 ekor sapi, dan penanggulangan gangguan reproduksi (gangrep) sebanyak 100 ekor sapi.
Meskipun dari tahun ke tahun lahan pertanian peternakan semakin sempit, pihaknya berharap produktivitas masih dapat terjaga. "Melihat antusiasme peternak di Kota Malang, mereka masih mempunyai semangat untuk beternak sapi. Maka dengan sudah sewajarnyalah kita ikut semangat membangun dunia peternakan melalui program Upsus Siwab," pungkasnya. (*)