Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa Hari Anti Narkoba Internasional

Pembangunan Pusat Rehabilitasi Telan Rp 10 Miliar

Penulis : M Deny E Rahmawan - Editor : Redaksi

26 - Jun - 2015, 20:13

Placeholder
Gus Lukman berbicara tentang pusat rehabilitasi peacandu narkoba. (Foto: deny/malangtimes)

MALANGTIMES – Pembangunan pusat rehabilitasi pecandu dan penyalahguna narkoba di Ponpes Bahrul Magfiroh menelan dana hingga Rp 10 miliar dari Kemensos.

Dibangun di tanah seluas 2 hektare, bangunan diproyeksikan rampung akhir tahun ini.

“Kata Bu Mensos (Khafifah IP) awal tahun 2016 harus bisa digunakan untuk menampung korban narkoba,” kata pengasuh Bahrul Maghfiroh, Lukman Al Karim, beberapa menit lalu.

Dengan luasan itu, sebanyak 400 orang bisa ditampung selama 2 kali dalam setahun. Pusat rehab tersebut tergolong kategori sedang, artinya setiap 200 orang bisa sembuh selama 6 bulan.

Program penyembuhan pasien akan  mendapat fasilitas berupa pendamping dan dokter.

“Pendamping dari pondok sudah siap, agar pecandu bisa terbangun mentalnya, ” kata pria yang akrab dipanggil Gus Lukman.

Untuk membangun mental dan penyembuhan, teknisnya yakni pecandu dibuat lapar selama 3 hari, kemudian baru diberi makan yang didoakan santri.

“Doa yang terpenting. Kami akan memanusiakan mereka dan bangun mentalnya,” katanya.

Untuk menghilangkan racun, Gus Lukman mengatakan, hanya menggunakan degan hijau sebagai obat.

“Jika korban sakau, kami siapkan degan hijau dan tukang pijat urat, biar sarafnya tenang,” paparnya.
Dibangun di tanah seluas 2 hektare, bangunan diproyeksikan rampung akhir tahun ini.

“Kata Bu Mensos (Khafifah IP) awal tahun 2016 harus bisa digunakan untuk menampung korban narkoba,” kata pengasuh Bahrul Maghfiroh, Lukman Al Karim, beberapa menit lalu.

Dengan luasan itu, sebanyak 400 orang bisa ditampung selama 2 kali dalam setahun. Pusat rehab tersebut tergolong kategori sedang, artinya setiap 200 orang bisa sembuh selama 6 bulan.

Program penyembuhan pasien akan  mendapat fasilitas berupa pendamping dan dokter.

“Pendamping dari pondok sudah siap, agar pecandu bisa terbangun mentalnya, ” kata pria yang akrab dipanggil Gus Lukman.

Untuk membangun mental dan penyembuhan, teknisnya yakni pecandu dibuat lapar selama 3 hari, kemudian baru diberi makan yang didoakan santri.

“Doa yang terpenting. Kami akan memanusiakan mereka dan bangun mentalnya,” katanya.

Untuk menghilangkan racun, Gus Lukman mengatakan, hanya menggunakan degan hijau sebagai obat.

“Jika korban sakau, kami siapkan degan hijau dan tukang pijat urat, biar sarafnya tenang,” paparnya.


Topik

Peristiwa Hari-Anti-Narkoba-International



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

M Deny E Rahmawan

Editor

Redaksi