JATIMTIMES - Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi berkomitmen untuk menindak tegas aksi premanisme di wilayah Jakarta. Pernyataan itu disampaikan Hengki usai menangkap 40 pemuda yang terlibat bentrokan di Mampang, Jakarta Selatan, Senin (31/10/2022) malam.
"Tidak boleh ada aksi premanisme di DKI Jakarta. Oleh karenanya, kami akan tindak tegas kelompok ini, sebagai bahan pelajaran pada masyarakat. Siapa yang bersalah akan kami tindak tegas," ungkap Hengki, dilansir jpnn.
Hengki juga menjelaskan bentrokan antar dua kelompok pemuda yang ditangkap itu terjadi lantaran perebutan kekuasaan lahan. Ia mengaku miris dengan kejadian bentrokan tersebut.
"Ini sangat-sangat kami sesalkan. Kita sepakat bahwa negara ini adalah negara hukum. Kemudian mereka melakukan tindakan melawan hukum di depan petugas, akhirnya timbul suatu keributan," tegas Hengki.
Dari 40 pemuda yang diamankan, menurut Hengki, tiga di antaranya mengalami luka-luka.
Saat ini, kata Hengki, pihanya tengah mendalami atas kepemilikan lahan tersebut. Supaya bisa dicari bukti siapa yang memang berhak atas lahan yang jadi rebutan itu.
"Itu masih kami dalami. Legal standingnya siapa yang berhak siapa dan sebagainya," kata Hengki.
Melalui pengamanan bentrokan yang dilakukan Polda Metro Jaya bersama Polres Metro Jakarta Selatan hingga Personel Brimob ini, Hengki berharap bisa menjadi pelajaran bagi masyarakat. Bahwasannya tidak boleh ada premanisme di Jakarta.
"Sekali lagi Jakarta Zero Premanisme. Siapapun akan kami sikat. Jadi tidak boleh lagi kejadian ini terulang," tegas Hengki.
Ia juga mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga kondusivitas dan keamanan Kota Jakarta.
"Kita jaga Jakarta bersama-sama dan tanggung jawab kita bersama pungkas Hengki.
Diketahui, Kombes Pol Hengki Haryadi menjabat sebagai Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya tertanggal 13 April 2022. Hal ini sesuai Surat Telegram Kapolri Nomor ST/ 747/ IV/ 2022.
Perwira menengah Polri kelahiran Palembang, 16 Oktober 1974 ini merupakan lulusan Akpol 1996, berpengalaman dalam bidang reserse. Jabatan sebelum menjadi Dirreskrimum Polda Metro Jaya adalah Kapolres Metro Jakarta Pusat.
Hengki dikenal sosok yang tegas dan anti premanisme. Saat menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, dirinya pernah mencokok Rosario de Marshall atau dikenal dengan nama Hercules. Lantaran Hercules kerap melakukan tindakan kekerasan hingga pemalakan bersama anak buahnya kepada masyarakat di kawasan Kebon Jeruk, Jakbar.
Pada akhir 2018, lagi-lagi Hengki kembali berhadapan dengan Hercules. Hercules beserta geng diketahui mengintimidasi dan menyebarkan ketakutan terhadap warga Kalideres saat mencoba menguasai lahan milik warga.