Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Nisa, Saguanto hingga Febi Jadi Korban Hidup, Polisi Masih Klaim Tragedi Kanjuruhan Bukan karena Gas Air Mata? 

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : Heryanto

11 - Oct - 2022, 12:55

Potret mata Nur Saguanto, korban selamat dari Tragedi Kanjuruhan yang terpapar gas air mata hingga matanya merah (sumber Instagram @undercover)
Potret mata Nur Saguanto, korban selamat dari Tragedi Kanjuruhan yang terpapar gas air mata hingga matanya merah (sumber Instagram @undercover)

JATIMTIMES - Publik digegerkan dengan pernyataan kepolisian yang diwakili Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo tentang penggunaan gas air mata bukan penyebab Tragedi Kanjuruhan. Beberapa akun media sosial dengan follower jutaan pun turut mengunggah bukti-bukti bahwa pernyataan kepolisian itu tidak benar. 

Seperti akun Instagram @undercover.id yang mengunggah beberapa korban terpapar gas air mata. Mulai dari kondisi mata Nur Saguanto, korban selamat dari tragedi Kanjuruhan. Kemudian korban juga bernama Fabianca Chenny Chairun Nisa yang sudah bolak balik ke rumah sakit namun matanya berwarna merah karena terdapat zat kimia di matanya. 

Juga ada Febiola Rahmawati korban selamat tragedi yang menunjukkan rontgen paru-paru. Karena ada banyak flek putih akibat menghirup gas air mata. Bahkan setiap tujuh menit sekali, Ia merasakan tenggorokan gatal hingga memicu batuk yang terasa sakit.

Dalam unggahan akun tersebut juga diperlihatkan beberapa berita yang menyebutkan efek berbahaya yang ditimbulkan akibat dari gas air mata kadaluwarsa. "2014: Penelitian gas air mata (gam) kadaluwarsa oleh Monica Krauter, Dosen Kimia Simon Bolivar University, Venezuela. Dimana hasilnya komponen gam kadaluwarsa dapat terurai menjadi gas sianida, fosgen dan nitrogen yang membuat gam semakin berbahaya," tulisan berita di salah satu unggahan @undercover.id.

Lantas unggahan itu pun menjadi perhatian warganet. Banyak dari warganet yang menilai berbagai statemen aneh dari kepolisian semakin menurunkan tingkat kepercayaan publik pada lembaga kepolisian.  

"KI gak ada efek samping atau berbahaya gak perlu ada tgl kedaluarsa," @retno_peno. 

"Semakin banyak statement aneh bin nyeleneh yg dikeluarkan, semakin geram masyarakat mendengarnya. Sebab antara teori dan bukti nyata sangat bertolak belakang," @maulana_am11. 

"Udah pelanggaran itu gk bisa cuma asal mutasi dan pecat. Bisa2nya pake yg kadaluarsa, yg masih bagus aja bikin sesak minta ampun ini justru pake yg udah kadaluarsa sungguh hebat pola pikirnya," @ziskaramasyah. 

"Lebih percaya patung polisi dan polisi tidur @azr.ul27. 

"Apakah kami masih harus percaya kepada kalian @divisihumaspolri ???," @nazranferyansyah. 

"piye pak, kt nya gk bahaya,, itu kasian kan pak,msh hidup tapi menderita," @sepnaomy. 

"Semakin banyak alasan semakin kelihatan bodohnya," @nur_muhaimin. 

"Logika terbalik, belajar kimia dlu ya pak," @velionspan. 


Topik

Peristiwa


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Binti Nikmatur

Editor

Heryanto