JATIMTIMES - Tak banyak yang tahu, ternyata ada sebuah kampung unik di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kampung tersebut banyak dihuni para janda.
Kampung yang banyak dihuni para janda ini bernama Kalangbangi Wetan, yang secara administratif berlokasi di Kelurahan Ngeposari, Kecamatan Semanu.
Dilansir melalui video yang diunggah di kanal YouTube Jejak Richard, Jumat (1/7/2022), Dusun Karangbengi Wetan ini dihuni oleh 93 kepala keluarga (KK).
Dari jumlah itu, terdapat 26 KK di antaranya berstatus janda. Karena statusnya sebagai janda, mereka harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga.
Mereka juga hidup di kampung dengan mengikuti norma-norma yang berlaku, seperti ikut terlibat aktif dalam kegiatan kerja bakti.
Lalu mengapa bisa banyak janda di kampung tersebut? Berikut ulasannya:
Di kampung janda itu, ada seorang janda yang terbilang sukses. Janda itu bernama Damayanti.
Selama hidupnya Damayanti sudah menjanda 2 kali. Di rumahnya dia membuka usaha batu alam dan terbilang sukses.
Berkat usahanya itu, Damayanti sudah bisa memberikan lapangan kerja bagi warga Dusun Kalangbangi Wetan. Damayanti berkata, hampir separuh penduduk di tempatnya tinggal adalah janda.
Penyebab status janda itu beraneka ragam, mulai dari ditinggal suami meninggal, ditinggal cerai, dan ada pula yang ditinggal pergi tanpa kabar.
"Kalau ada yang cocok kami masih ingin menikah. Tapi untuk sementara ingin begini dulu," kata Damayanti.
Kendati demikian, status janda yang dimiliki para perempuan di desa tersebut tidak menghalangi mereka untuk tetap semangat menjalani hidup. Bahkan banyak dari mereka yang menjadi tulang punggung keluarga.
"Ada yang bekerja, ada yang tani. Di sini kan kebanyakan tani. Tapi untung ada pemerintah bantu PKH, terus raskin, sering dapat beras dan lauk pauk gitu, ada yang dapat uang bansos juga," cerita Damayanti.
Selain mandiri menghidupi keluarga, para janda ini juga terlibat aktif dalam kegiatan sosial, salah satunya kerja bakti. Bahkan saat kerja bakti, banyak dari mereka yang ikut terjun langsung mengecor jalan.
"Di sini itu laki-lakinya cuma sedikit. Kalau ada proyek gitu kita juga ikut bikin jalan. Kalau di sini itu perempuannya hebat-hebat. Mencari nafkah sendiri, kegiatan sosial masyarakat juga berpartisipasi," kata Damayanti.
Di Dusun Kalangbangi Wetan itu juga ada sebuah pemakaman tua. Kuburan itu ditemukan sekitar tahun 2017 lalu.
Uniknya yang menemukan kuburan itu bukan warga sekitar, melainkan seorang abdi dalem Keraton.
"Dia seorang habib yang baru pulang dari umroh. Dia kemudian dapat sejenis petunjuk gitu, kalau dia dimakamkan di Kalangbangi," kata seorang warga.
Makam tua itu kemudian dikeramatkan oleh warga sekitar. Namun ada sebuah rumah tepat di sebelah makam tua itu.
Keluarga yang tinggal di rumah disebutkan sudah menjanda tiga turunan. Semua janda di sana ditinggal pergi tanpa pamit oleh suaminya.
Kemudian, di sana juga ada sebuah masjid. Namun tidak pernah dipakai salat Jumat karena jumlah pria di sana tidak mencapai 40 orang, karena salat Jumat sendiri jamaah minimalnya 40.
"Di sini kan nggak ada 40 laki-lakinya, kebanyakan perempuannya," ujar Damayanti.
Tak ayal video itu langsung mendapat berbagai respons warganet teruma kaum pria. Bahkan ada yang mengatakan ingin pindah di kampung yang dipenuhi janda itu.
@klowor22: "mau pindah domisili kesitu."
@Jemmy Budianto: "dipilih dipilih."
@arfansiregar498: "mau aha sama mbak nya dama Yanti."
@kartolo: "sherlock kang."
@Irul Anwar: "ikut daftar."