Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Serba-Serbi

Benarkah Ada Kelompok yang Jasadnya Tidak Hancur hingga Hari Kiamat? Berikut Penjelasannya

Penulis : Desi Kris - Editor : Yunan Helmy

14 - Jun - 2022, 10:02

Ilustrasi (Foto: Pacific Standard)
Ilustrasi (Foto: Pacific Standard)

JATIMTIMES - Sejatinya, jasad manusia yang dikubur akan mengalami kehancuran karena dimakan usia. Bahkan hingga tersisa tulang sulbi sebagai bibit dibangkitkannya kembali pada hari kiamat kelak. 

Hal tersebut dilandasi oleh salah satu riwayat hadits Rasulullah SAW yang berbunyi:

كل ابن ادم يأ كله الرتاب إال عجب الذنب منه خلق و فيه يركب

Artinya: "Seluruh (bagian tubuh) anak Adam akan dimakan tanah kecuali tulang ekor. Darinyalah ia diciptakan dan dengannyalah ia dirakit kembali," (HR Muslim).

Tak cuma itu, kehancuran jasad manusia di dalam kubur juga ditegaskan dalam firman Allah SWT pada surah Qaf ayat 4. Allah SWT berfirman:

قَدْ عَلِمْنَا مَا تَنْقُصُ الْأَرْضُ مِنْهُمْ ۖ وَعِنْدَنَا كِتَابٌ حَفِيظٌ

Artinya: "Sungguh, Kami telah mengetahui apa yang ditelan bumi dari (tubuh) mereka, sebab pada Kami ada kitab (catatan) yang terpelihara baik,".

Namun demikian, sejumlah keterangan hadits juga menunjukkan bahwa ada sejumlah kelompok yang dikecualikan dari peristiwa kehancuran jasad di dalam tanah tersebut. Lantas siapa saja kelompok yang dimaksud?

Berikut Golongan yang Jasadnya Tidak Hancur Menurut Hadits: 

1. Para nabi

Kelompok pertama yang disebut hadits bahwa jasadnya tidak hancur dimakan tanah yaitu jasad para nabi. Menurut Ibnu Katsir dalam buku Dahsyatnya Hari Kiamat yang mengutip hadits dari Imam Ahmad bin Hanbal, seorang sahabat pernah bertanya pada Rasulullah mengenai bagaimana shalawat dari umatnya diperlihatkan padanya.

إِنَّ مِنْ أَفْضَلِ أَيَّامِكُمْ يَوْمُ الْجُمُعَةِ. فِيْهِ خُلِقَ آدَمُ، وَفِيْهِ قُبِضَ. وَفِيْهِ النَّفْخَةُ وَفِيْهِ الصَّعْقَةُ. فَأَكْثِرُوْا عَلَىَّ مِنَ الصَّلَاةِ فِيْهِ، فَإِنَّ صَلَاتَكُمْ مَعْرُوْضَةٌ عَلَىَّ. قَالُوْا يَا رَسُوْلَ اللهِ كَيْفَ تُعْرَضُ صَلاَتُنَا عَلَيْكَ وَقَدْ أَرِمْتَ؟ فَقَالَ إِنَّ الله حَرَّمَ عَلَى الْأَرْضِ أَنْ تَأْكُلَ أَجْسَادَ الْأَنْبِيَاءِ. (رواه أحمد وأبو داود والنسائى وابن حبان وابن ماجه والحاكم. حسن)

Artinya: "Hari Jumat adalah hari yang paling utama untuk kalian. Pada hari itu, Adam diciptakan. Pada hari itu juga ia diwafatkan. Pada hari itu terjadi tiupan dan teriakan. Karena itu perbanyaklah sholawat kepadaku karena sholawat kalian diperlihatkan kepadaku."

Para sahabat itu lalu bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimana caranya shalawat kami diperlihatkan kepadamu, padahal engkau sudah hancur?"

Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya, Allah mengharamkan bumi untuk memakan tubuh para nabi." (HR Ahmad, Abu Dawud, An Nasa'i, Ibnu Majah, dan Al Hakim).

2. Penghafal Alquran

Menurut Ahsantudhonni dalam buku Keutamaan Al-Qur'an dalam Perspektif Hadits, Rasulullah SAW pernah menyebut bahwa jasad jasad para penghafal Alquran atau hafiz Quran dilindungi oleh Allah SWT.

Sebagaimana perintah-Nya pada bumi untuk menjaga jasad tersebut.

عَنْ جَابِرَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِذَا مَاتَ حَامِلُ القُرْآنِ أَوْحَى اللَّهُ إِلىَ الأَرْضِ لِأَكْلِ لَحْمِهِ قَالَ فَتَقُوْلُ الأَرْضُ وَكَيْفَ آكِلُ لَحْمَهُ وَكَلاَمَكَ فِي جَوْفِهِ.

Artinya: Dari Jabir bin Abdullah bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: "Ketika orang yang hafal Al-Qur'an meninggal maka Allah memberikan wahyu kepada bumi agar tidak memakan jasadnya, kemudian bumi berkata: "Wahai Tuhanku, bagaimana aku bisa memakan jasadnya sementara kalamMu ada di dalamnya." (HR Dailami).

Keterangan hadits tersebut memicu rasa ingin tahu para ilmuwan muslim. Salah satunya, dibuktikan oleh Dr Tariq Suwaidan yang mengutip keterangan dari ulama Syekh Muhammad As Sawwaf.

Melansir dari laman Islamic Research Foundation International (IRFI), saat itu, Syekh Muhammad merupakan seorang ulama yang dipilih untuk menguburkan kembali para syuhada Perang Uhud. 

Hal itu dilakukan karena banjir terjadi di makam sebelumnya yang membuat kuburan para syuhada terbongkar. Syekh Muhammad kemudian berkata bahwa jasad jenazah itu masih dalam keadaan utuh dan tidak membusuk bahkan setelah 1.400 tahun lamanya. 

Berikut keterangan dari Syekh Muhammad,

"Di antara jenazah itu, ada Hamzah RA. Ada luka di bagian hidung, telinga, dan perutnya. Dia meletakkan tangannya di atasnya (perutnya). Ketika kami mengangkat tangannya, darah mengalir seolah-olah dia meninggal satu jam yang lalu."


Topik

Serba-Serbi


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Desi Kris

Editor

Yunan Helmy