JATIMTIMES - Budaya Cina merupakan suatu budaya unik yang dikategorikan sebagai budaya paling tua dan kompleks di dunia. Wilayah penyebaran dominan budaya ini meliputi daerah geografis yang luas dengan kebiasaan dan tradisi yang sangat bervariasi antara kota dan provinsi di Tiongkok hingga tersebar ke berbagai penjuru dunia.
Beberapa budaya yang terdapat di lingkungan tersebut antara lain Fengshui, Qingming, dan lain-lain. Feng shui merupakan seni dan ilmu warisan masyarakat Tionghoa kuno yang digunakan dalam menata bangunan, benda, dan ruang dalam suatu lingkungan untuk mencapai keselarasan dan keseimbangan dengan cara yang akan membawa kedamaian dan kemakmuran.
Di Malang sendiri terdapat beberapa bangunan cina yang telah diperhitungkan dengan matang dari segi fengshui. Salah satunya adalah Makam Cina Sentong di Lawang. Selain dijadikan tempat peristirahatan terakhir, Makam Sentong ini juga dijadikan media pembelajaran budaya.
Salah satunya adalah penerapan budaya Festival Qingming oleh mahasiswa Sastra Cina Universitas Brawijaya. Festival Qingming sendiri merupakan ritual tahunan etnis Tionghoa untuk bersembahyang dan ziarah kubur sesuai dengan ajaran Khong Hu Cu. Tidak hanya itu, Makam Sentong memiliki daya tarik sendiri dari segi Fengshui yang ada.
Selain itu, kompleks pemakaman yang telah ada sejak tahun 1977 ini menjadi wadah peneliti untuk mengulik sejarah pada Makam Sentong tersebut. Menurut Alvia selaku peneliti Makam Fengshui, sebuah pemakaman tentunya memiliki unsur yin yang sangat besar. Yang mana hal ini berhubungan langsung dengan sakit dan kematian. Sehingga, bagi para manusia yang ingin memiliki kehidupan Makmur sebaiknya tidak membangun rumah di dekat tempat peristirahatan.
Jika dikaji dari penerapan Fengshui sendiri Warga Cina cenderung memilih makam Sentong menjadi tempat peristirahatan terakhir karena terletak di wilayah dataran tinggi di desa Wonorejo yang mereka anggap bahwa dataran tinggi merupakan tempat yang ideal untuk dijadikan makam menurut kepercayaan orang Cina.
Hal unik lainnya yang menarik perhatian para peneliti adalah kebanyakan masyarakat Tionghoa telah mempersiapkan tempat peristirahatan terakhirnya. Pada makam-makam Sentong di Lawang tedapat beberapa perbedaan yaitu makam dengan tulisan berwarna emas merupakan makam yang telah terisi sedangkan makam dengan tulisan berwarna merah belum terisi jenazah.
Keberadaan makam Sentong di Lawang sendiri turut memberikan kontribusi terhadap masyarakat sekitar terutama dalam aspek sosial dan budaya. Dengan adanya pemakaman ini dapat memberikan pengaruh budaya cina terhadap ornamen-ornamen pada makam seperti ukiran naga, burung merah, ukiran bambu dan masih banyak lagi.