JATIMTIMES - Besok Senin (2/5/2022) seluruh umat muslim di dunia merayakan kemenangan, yakni Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah. Hari kemenangan ini tentu begitu istimewa bagi umat Muslim.
Selain bisa memanjatkan doa kepada Allah SWT, pada momen ini orang berkumpul untuk mempererat tali silaturahmi. Salah satu yang selalu dilakukan adalah melaksanakan Salat Idul Fitri.
Semua orang datang berbondong dengan hati senang dan riang. Banyak orang yang saling menyapa, berjabat tangan dan mengucapkan salam satu sama lain, baik itu keluarga, tetangga, teman dan orang sekitar.
Momen ini tentu tak sering dijumpai pada hari-hari biasa. Saat bertemu dan melakukan jabat tangan, hendaknya kita mengucapkan 'Taqabbalallahu minna wa minkum' dan menjawabnya dengan 'Minna wa minkum Taqabbal Ya Karim'.
Kalimat ini memiliki arti, "Semoga Allah menerima (puasa dan amal) dari kami dan (puasa dan amal) dari kalian."
Ibnu Hajar Al-Aswalani di dalam kitab yang bernama Fathul Baari berpendapat bahwa "Para sahabat Rasulullah SAW apabila bertemu di hari raya, mereka mengucapkan kepada sebagian lainnya: Taqabbalallahu minna wa minka,"
Imam Ahmad rahimahullah berkata, "Tidak mengapa (artinya: boleh-boleh saja) satu sama lain di hari raya ‘ied mengucapkan: Taqobbalallahu minna wa minka."
Rasulullah SAW juga selalu mengajarkan hal-hal baik dan berfaedah. Tak hanya memikirkan diri sendiri, namun Rasulullah selalu mendoakan orang-orang yang dijumpainya, terutama para sahabatnya.
Saat Idul Fitri tiba, maka memberikan ucapan selamat Idul Fitri dan sekaligus mendoakan mereka adalah ajaran dari Rasulullah SAW. Ada beberapa riwayat yang menjelaskan mengenai tradisi sahabat saling mengucapkan selamat hari raya ini. Di antaranya riwayat imam Baihaqi dalam sunannya berikut ini:
Dari Khalid bin Ma’dan berkata, "Aku bertemu Watsilah bin Al-Asqa’ pada Hari Raya Idul Fitri lalu aku mengucapkan padanya 'semoga Allah menerima ibadah aku dan kamu’."
Lalu Watsil pun bercerita, "Dulu aku bertemu Rasulullah SAW pada Hari Raya Idul Fitri, lalu aku mengucapkan padanya 'Semoga Allah menerima ibadahku dan engkau', beliau pun menjawab, 'Ya, semoga Allah menerima ibadahku dan engkau."
Ditemukan pula dalam riwayat berikut ini: "Muhammad bin Ziyad berkata, "Saat itu aku sedang bersama Abu Umamah Al-Bahili dan sahabat nabi yang lainnya. Apabila pulang dari Salat Id, mereka akan saling mengatakan 'semoga Allah menerima ibadah (selama Ramadan) aku dan engkau'."