JATIMTIMES - Imbas unjuk rasa (unras) 11 April belum usai. Selain menangkap pengeroyok Ade Armando, polisi mendatangi satu per satu terduga pelaku penyerangan terhadap anggota polantas yang sedang bertugas di depan gedung DPR saat deno 11 April.
Salah satu momen polisi dari Polda Metro Jaya mendatangi rumah pelaku penyerangan terhadap polantas itu viral. Video itu dibagikan oleh akun bernama @cakbas30814072.
Dalam video tersebut, terlihat ada tiga polisi berpakaian preman masuk ke dalam sebuah rumah. Di ruang tamu, tiga polisi berhadapan dengan seorang pemuda yang duduk di kursi. Sememtara ibu pemuda itu berdiri di pojok.
Salah satu polisi lantas menerangkan maksud kedatangannya. Dia laju menunjukkan HP-nya kepada pemuda itu sambil memgatakan, “Nanti waktu ke Polda Metro Jaya, baju yang dipakai saat demo tolong juga dibawa,”
Di tengah pembicaraan itu, masuk ayah terduga pelaku. Lantas polisi berambut gondrong yang duduk di samping si pemuda menerangkan kembali maksud kedatangannya. Dia juga menunjukkan surat penangkapan yang disambut tangis oleh ibu oemuda itu.
Terdengar ayah si pemuda berusaha menenangkan istrinya yang menangis. Polisi juga berusaha menenangkan ibu tersebut.
“Jangan lupa bawa baju yang dipakai demo. Ada di dalam kan? Ya, kami tidak perlu ke dalam dan mengacak-acak. Kooperatif saja dan bawa baju yang dipakai demo ke Polda Metro Jaya,” ujar polisi berbaju kuning.
Tidak ada keterangan siapa nama pemuda yang diduga menyerang polantas itu. Juga tidak disebutkan di mana alamat atau tempat si pemuda didatangi polisi.
Namun, pada video yang banyak beredar, ada seorang pendemo ang mengenakan almamater pada akai unjuk rasa sengaja merobohkan sepeda motor anggota polantas. Karena tak kuat menahan beban motor yang besar, anggota polantas itu ikut terjatuh. Saat itu banyak rekan sesama pendemo yang meminta untuk menahan amarah.
Tak hanya itu. Dia juga menendang sepeda motor polantas tersebut. Namun, aksi itu berhasil diredam sesama pendemo.

Pada video yang diunggah @cakbas30814072 di Twitter itu, @cakbas juga menuliskan sebuah caption. “Kalau sudah seperti ini, apa artinya hidup kalian, Bani kadrun..? Membuat ibumu yang mengandung, melahirkan dan membesarkan kamu jadi sedih dan terluka... Masihkah kamu tidak sadar jika jalanmu sesat.?,” bunyi tulisan tersebut.