JATIMTIMES - Idris Al Marbawy atau yang akrab dikenal Gus Idris kembali menjadi sorotan kala video yang dibuat di akun YouTubenya di Situbondo dianggap menyesatkan. Namun Gus Idris langsung menberikan klarifikasi terkait beredarnya video tersebut di media sosial Facebook.
Dalam video yang viral itu, diterangkan ada seorang pria yang mengaku berstatus kiai lalu mengajarkan ajaran yang dianggap sesat dan disebut terjadi di wilayah Situbondo.
Dalam video itu memperlihatkan seorang pria berbaju gamis mengenakan sorban tengah berceramah di hadapan para jemaahnya. Pada ceramahnya itu, seorang yang disebut kiai itu menyebut bahwa merokok dan berhubungan suami-istri diperbolehkan meski sedang berpuasa.
Video tersebut kemudian viral di medsos dan aplikasi chatting yang diberi caption: 'G3MP4R...D4T4NG1 4J4R4N S3S4T KY41 SY4R1F S1TUBONDO' pada bagian bawah. Dan ada tulisan 'aya aya wae duhhh' pada bagian atas.
Namun, Gus Idris langsung memberikan klarifikasi atas video yang telah beredar. Ia menyebut bahwa video tersebut dipotong oleh orang yang tak dikenal sehingga membuat kegaduhan di tengah masyarakat.
“Al fakir Idris Al Marbawy beserta tim Gus Idris Official mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Indonesia umumnya dan khususnya kepada masyarakat Situbondo wabil khusus kepada alim ulama, para habaib, para masyayikh, para tokoh masyarakat yang mana kini kamu ingin menanggapi video yang saat ini sedang viral di media sosial dan video itu dipotong oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, di sini kami memohon maaf yang sebesar-besarnya kalau dengan adanya video yang dipotong itu membuat gaduh di kalangan masyarakat,” papar Gus Idris.
“Sekali lagi saya atas nama pribadi dan seluruh tim Gus Idris Official memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Indonesia umumnya dan khususnya kepada masyarakat Situbondo wabil khusus kepada alim ulama, para habaib, para masyayikh, para tokoh masyarakat,” lanjut Gus Idris.
“Saya yakin masyarakat Situbondo sana tidak ada aliran sesat, karena kota santri di sana. Dan apabila ada tindakan mencuri (video) kami, maka kami akan tindaklanjuti secara tegas,” tutup Gus Idris.
Sementara itu, salah satu tim Gus Idris official yang tidak menyebutkan namanya pada video mengatakan bahwa oknum yang share video pada media sosial itu dianggap mencuri. Karena pihaknya merasa tidak pernah mengizinkan orang untuk mengambil videonya.
“Saya juga mewakili tim Gus Idris official, video yang sedang viral ini adalah ulah oknum atau pengguna aplikasi yang tanpa izin dari kita sebagai pemilik video asli memotong dan mengeshare dengan tujuan tidak tahu, yang jelas itu membuat gaduh di masyarakat. Jadi sekali lagi, kita memohon maaf kepada masyarakat Situbondo pada khususnya dan Indonesia pada umumnya. Ini ada kesalahpahaman, karena video yang real, yang asli itu tidak bertujuan untuk memprovokasi. Intinya kita itu untuk dakwah, karena tidak dipungkiri di masyarakat luar atau awam itu kadang kala di jerumuskan oleh orang atau oknum yang tidak bertanggung jawab dan bisa jadi menyesatkan,” beber tim video Gus Idris official.
“Dan pada dasarnya ini untuk edukasi dakwah kepada semuanya termasuk kita, jadi mohon maaf bila ada kegaduhan. Dan untuk video editing atau yang dipotong itu kami tidak bertanggung jawab, karena itu mengedit atau mencuri tanpa izin dari tim kita. Itu klarifikasi dari kita, mohon maaf apabila ada kesalahan dari ucapan kami,” tambahnya mengakhiri.
Sementara, Kapolres Situbondo AKBP Andi Sinjaya mengaku berdasarkan penyelidikan dan klarifikasi, video tersebut ternyata dibuat di Malang, dan bukan di Situbondo. Dan pihaknya menegaskan hal itu tidak terjadi di Situbondo.
“Si pemilik akun YouTube, yakni Gus Idris Malang, sudah memberikan klarifikasi,” kata Andi dikutip DetikJatim.
Menurut pihak Gus Idris, kata Andi, video yang seolah terjadi ujaran menyesatkan tersebut, ternyata hanyalah untuk kepentingan konten YouTube. Dan video itu dibuat sebagai sarana edukasi kepada masyarakat tentang bahayanya ajaran sesat.
“Tapi lantas ada yang mengunduh dan editing, menambah tulisan Situbondo. Inilah yang kemudian heboh,” papar Andi.
Oleh karena itu, Polres Situbondo akan berkoordinasi dengan Subdit Cyber Crime Polda Jatim untuk melihat siapa penyebar konten tersebut sehingga membuat gaduh di masyarakat, khususnya Situbondo.
“Kami juga akan segera berkoordinasi dengan Subdit Cyber Crime Polda Jatim untuk melacak pemilik akun FB Husain, maupun yang awal menyebarkan di TikTok," pungkas Andi.