Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Agama

Nama Nabi Muhammad SAW Telah Diramalkan dalam Kitab Agama Hindu, Begini Ulasannya

Penulis : Riski Wijaya - Editor : Heryanto

13 - Apr - 2022, 08:04

Ilustrasi.(Foto: Istimewa).
Ilustrasi.(Foto: Istimewa).

JATIMTIMES - Agama Hindu merupakan salah satu agama tertua di dunia. Menurut sejarah, ada tiga periode Agama Hindu lahir. Periode pertama pada saat Zaman Veda, yakni tahun 6.000 hingga 2.000 sebelum masehi (SM). Periode kedua yakni pada perkembangan Zaman Brahmana, yakni pada tahun 2.000 hingga 1.500 SM. periode ketiga adalah Zaman Upanishad, yakni pada tahun 1.500 hingga 500 SM. Dengan demikian, dapat diperkirakan bahwa Agama Hindu sudah ada sekitar 6.500 tahun sebelum Islam datang. 

Agama Hindu sendiri mempunyai tiga kitab suci besar. Yaitu Vedas, Upanishad dan Puranas. Beberapa diantaranya disebutkan berasal dari sekitar 4.000 tahun yang lalu. Kemudian dari seluruh kita suci tersebut, Kitab Weda adalah kitab yang paling suci.

Yang paling menarik adalah nama Nabi Muhammad SAW beberapa kali disebutkan di dalam kitab agama Hindu tersebut. Dalam hal ini, kitab Hindu mengakui akan kedatangan Nabi Muhammad SAW. Ulasan tersebut dikemas dalam sebuah video yang diunggah oleh akun TikTok @kojesbungsu. 

KItab Hindu juga menjelaskan bahwa ada ayat-ayat ramalan tentang kedatangan Nabi Muhammad SAW. Ayat-ayat itu disebut dalam Bhravisya Purana, Pratisarga Parva 3, khand III, Adhyay 3, Shlokas 10-27:

"Aryadharma akan tampil di muka bumi ini agama kebenaran akan memimpin dunia ini. Dia tulus oleh Isyaparmatma. Dan pengikutnya adalah orang yang berada di lingkungan itu. Yang kepalanya tidak dikuncir. Mereka akan memelihara jenggotnya dan akan mendengarkan wahyu. Mereka akan mendengarkan panggilan sholat (adzan) dan mereka akan makan apa saja kecuali daging babi. Mereka tidak akan disucikan dengan tanaman semak-semak atau umbi-umbian akan tetapi mereka akan tetap suci di medan perang, mereka akan dipanggil dengan musalaman (perantara kedamaian". 

Di dalam video tersebut menjelaskan bahwa jika diteliti dengan baik, ayat tersebut menjelaskan ciri-ciri dari pengikut agama kebenaran. Di mana semua ciri-ciri tersebut adalah ciri-ciri umum yang terdapat di umat Islam.

Selanjutnya di dalam Atharvaveda 20 Hym 127, Shlokas 1-14 disebutkan kalimat yang mengisyaratkan bahwa Nabi Muhammad akan terungkap kemudian. 

Mantra 1 mengatakan “ia akan disebut Narasangsa. Nars artinya orang sedangkan sangsa artinya ada yang terpuji.” Jadi Narasangsa adalah orang yang terpuji. Sementara di dalam Bahasa Arab, Muhammad memiliki arti orang yang terpuji. Sehingga Narasangsa dalam Bahasa Sansekerta identik dengan Muhammad dalam Bahasa Arab. 

Selanjutnya dalam Mantra II mengatakan 'Ia adalah Resi yang naik unta', itu artinya dia bukanlah seorang bangsawan India. Sehingga jelas tokoh ini bukanlah dari golongan Brahmana. Akan tetapi seseorang yang asing. 

Selanjutnya dalam Samaveda Untaradh Cikhar, mantra 1.500, mengatakan Ahmad akan dianugerahi undang-undang abadi. Yang dimaksud undang-undang abadi di sini adalah Al-Quran. Dan Al-Quran merupakan salah satu mukjizat terbesar Nabi Muhammad SAW.

Namun karena orang India tak paham dengan kata Ahmad, maka diterjemahkan menjadi Ahmadi, yaitu saya sendiri. Jadi mantra tersebut diartikan, menjadi saya sendiri yang dianugerahi undang-undang abadi. Padahal seharusnya Muhammad sendiri yang dianugerahi undang-undang abadi. 

Di sisi lain, nama nabi Muhammad diramalkan dengan nama Ahmad pada banyak bagian di Kitab Weda, bahkan tak kurang dari 16 tempat berbeda dalam kitab weda. Tidak hanya itu, bahkan ada seorang profesor dari Allahambad University India yaitu Pundi Vaid Parkash di dalam bukunya yang berjudul Kalky Autar, membuat sejumlah pernyataan yang mengagetkan kalangan intelektual Hindu.

Di mana, sang profesor secara terbuka dan dengan alasan-alasan ilmiah mengajak para penganut Hindu untuk segera memeluk Islam. Sekaligus mengimani risalah yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Sebab menurutnya, Muhammad adalah sosok yang dinantikan sebagai pembaharu spiritual. Dia juga telah menyampaikan kajiannya ini ke delapan pendeta besar kaum Hindu. Kesemuanya menyetujui kesimpulan dan ajakan yang dinyatakan dalam buku tersebut. Yakni semua kriteria yang disebutkan dalam Kitab Suci Weda tentang ciri-ciri Kalky Autar sama persis dengan ciri-ciri yang dimiliki oleh Nabi Muhammad SAW.

Dalam ajaran Hindu, disebutkan ciri-ciri Kalky Autar diantaranya adalah akan dilahirkan di Jazirah dengan ayah bernama Syanuyihkat dan ibunya bernama Sumaneb. Sementara di dalam Bahasa Sansekerta, Syanuyihkat merupakan perpaduan antara dua suku kata, yakni Syahnu dan Yahkat. Syahnu artinya Tuhan dan Allah sedangkan Yahkat artinya anak lelaki atau hamba. Di dalam bahasa arab disebut Abdun. Dengan demikian arti kata Syahnuyihkat adalah Abdullah.

Begitu pula dengan Sumaneb yang dalam bahasa Sansekerta berarti amana atau amaan yang jika diterjemahkan ke dalam bahasa arab menjadi aminah. Sementara umat Islam meyakini bahwa nama ayah dan ibu dari Nabi Muhammad adalah Abdullah dan Aminah.


Topik

Agama


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Riski Wijaya

Editor

Heryanto