Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Serba-Serbi

Nabi Sulaiman Membelah Bayi Menjadi Dua, Ending-nya Membahagiakan

Penulis : Anggara Sudiongko - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

15 - Jan - 2022, 12:16

Bayi (pixabay/Inactive account)
Bayi (pixabay/Inactive account)

JATIMTIMES - Kisah nabi Selalu menarik untuk dibahas. Seperti halnya kisah Nabi Sulaiman ini.

Nabi Sulaiman dalam suatu masa pernah membelah bayi menjadi dua. Lalu mengapa Nabi Sulaiman membelah bayi itu? Dapakah orang tua dari bayi itu? Dan bagaimana nasib dari bayi itu?

Diolah dari beberapa sumber, salah satunya Tafakkur Fiddin, kisah ini bermula ketika dua orang ibu tengah berada di ladang. Dan masing-masing membawa bayinya dan diletakkan di sebuah batu besar. Mereka kemudian mengurus ladang mereka. 

Namun salah seorang ibu yang lebih muda kemudian mempunyai firasat yang tidak enak. Benar saja, ketika ibu itu melihat, terdapat serigala yang menerkam slaah satu bayi mereka. 

Karena hanya terdapat satu bayi yang selamat, mereka pun kemudian berebut bayi yang selamat itu merupakan anak mereka. Keduanya pun sempat terlibat perselisihan, hingga kemudian mereka membawa permasalahan tersebut kepada Nabi Daud yang kala itu menjadi pemimpin kerajaan Bani Israil.

Di hadapan Nabi Daud, kedua ibu itu saling mengklaim jika bayi yang selamat itu merupakan bayi mereka. "Itu adalah bayiku, seorang itu selalu tahu dan mengenal bayinya," kata ibu muda. 

Hal tersebut dibalas ibu yang usianya lebih tua. “Tidak, ini bayiku. Bayimu sudah tewas dimakan serigala,” ujarnya.

Nabi Daud sempat akan memutuskan bahwa bayi yang selamat itu merupakan bayi ibu yang lebih tua. Sebab,  ibu yang lebih tua itu terlihat begitu sedih dengan tangisan yang menderu. Nabi Daud kemudian berharap Allah memberikan anugerah anak kembali kepada ibu muda karena masih mampu untuk mengandung janin.

Di saat Nabi Daud merasa gundah akan keputusannya, Nabi Sulaiman yang merupakan anak Nabi Daud, mengambil alih permalasahan tersebut.

Setelah mendengar cerita terkait permasalahan yang dialami, Nabi Sulaiman kemudian justru meminta sebilah pedang. “Ambilkan aku pegang untuk membelah dua bayi ini untuk kalian berdua.”

Nabi Sulaiman kemudian meletakkan bayi di atas meja dan bersiap dengan pedang untuk membelah bayi tersebut. Mereka yang menyaksikan pun sempat tidak percaya. Bagaimana mungkin seorang anak raja yang waras, melakukan tindakan keji tersebut.

Sontak, sang ibu muda berteriak. “Tidak, jangan kau membunuhnya. oh rajaku. Berikan saja bayi itu kepadanya,” ucapnya.

 Ternyata, Nabi Sulaiman tidak melakukan hal tersebut. Dia hanya berpura-pura ingin membelah bayi tersebut. 

Nabi Sulaiman kemudian memberikan bayi tersebut kepada ibu muda yang lebih rela memberikan bayinya kepada ibu lain. 

Sementara ibu yang lebih tua hanya diam setuju ketika bayi akan dibelah. Naluri seorang ibu terlihat ketika diuji Nabi Sulaiman terhadap dua ibu yang berperkara itu. 

Mendapati keputusan Nabi Sulaiman itu, ibu muda begitu gembira. Pasukan istana dan yang lainnya pun ikut gembira atas cara Nabi Sulaiman memecahkan masalah itu. Sedangkan ibu tua yang iri dan dengki dijatuhi hukuman. 

Nabi Daud yang melihat apa yang dilakukan oleh Nabi Sulaiman merasa puas dan bangga. “Sulaiman, kau benar-benar hebat,” pujinya.

Ternyata, sebelum membelah bayi, Nabi Sulaiman meminta anugerah kebijaksanaan Allah. 

Sebelum peristiwa tersebut, Sulaiman diresahkan dengan pergantian tahta  Kerajaan Israil di Yerusalem. Ayahnya, Nabi Daud, telah berusia renta. Namun, Sulaiman merasa tidak mampu untuk menjadi raja adil dan bijaksana seperti ayahnya.

Suatu malam, ia bermimpi bertemu dengan Allah yang berkata, "Mintalah apa yang kau harapkan dariku. Dan aku akan memberikan untukmu."

Bagi kebanyakan orang mukmin, biasanya yang diminta adalah  kesehatan dan umumr panjang, atau bahkan kekuasaan.

Tapi Sulaiman tidak. “Saya masih sangat muda, Tuhan. Saya tidak tahu bagaimana menjadi raja yang baik sebagaimana ayah saya, Daud. Saya hanya meminta satu hal, mohon beri saya sebuah hati yang dipenuhi kebijaksanaan. Tolonglah saya untuk dapat melihat mana yang benar dan salah, membedakan antara yang baik dan buruk,” ungkapnya.

Allah kemudian memberikan kebijaksanaan kepada Nabi Sulaiman. Bahkan tidak ada raja yang sebijaksana Nabi Sulaiman. Nabi Sulaiman juga dianugerahi umur panjang, kekayaan dan kelebihan lainnya.


Topik

Serba-Serbi


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Anggara Sudiongko

Editor

Sri Kurnia Mahiruni