JATIMTIMES - Setelah 2 dekade dalam pelarian, Amin ul-Haq, orang dekat pendiri Al-Qaeda, Osama bin Laden dilaporkan kembali ke Afghanistan. Amin disebut pulang sekitar 2 pekan lalu setelah Taliban mengambil alih kekuasaan di Afghanistan.
Kabar ini mencuat setelah sejumlah video kedatangan Amin ul-Haq beredar di media sosial dan menjadi viral. Video itu juga diunggah oleh sejumlah jurnalis kawakan di Afghanistan, termasuk Bilal Sarwary yang sering menjadi koresponden berbagai media asing.
Di video tersebut, tampak Amin ul-Haq yang dibawa menggunakan mobil putih. Ia membuka kaca dan bersalaman hingga berfoto dengan sejumlah pendukungnya.
Mobil Amin ul-Haq itu juga terlihat diapit iring-iringan mobil. Sejumlah mobil yang mengiringi kendaraan Amin terlihat mengibarkan bendera putih yang diduga milik Taliban.
"Dr. Amin ul-Haq, pemain besar Al-Qaeda di Afghanistan, juga kepala keamanan Osma bin Laden di Tora Bora, kembali ke kampung halamannya di Provinsi Nangarhar, setelah daerah itu dikuasai Taliban," tulis Sarwary di Twitter.

Kemudian, seorang jurnalis kawakan lain di Afghanistan yakni Hassan I. Hassan, juga mengunggah video yang sama melalui akun Twitter pribadinya.
"Jangan kaget jika Al-Qaeda menunjuk orang Afghanistan sebagai pemimpin mereka selanjutnya setelah Zawahiri," tulis Hassan.

Melansir melalui laman NBC, Amin ul-Haq adalah seorang dokter anggota Hizb-i Islami Khalis (HIK), kelompok yang punya andil besar dalam mengalahkan kekuasaan Uni Soviet di Afghanistan pada 1980-an.
HIK sendiri merupakan kelompok yang membantu Osama bin Laden kembali ke Afghanistan setelah diusir dari Sudan pada tahun 1996. Di tahun 2001, Amin ul-Haq dilaporkan menemani Osama bin Laden saat kabur dari serbuan Amerika Serikat (AS) di Tora Bora.
Setelah Osama bin Laden tewas dalam operasi AS, Amin dilaporkan ditahan oleh badan intelijen Pakistan (ISI) di Lahore pada 2008. ISI lalu menyerahkan Amin ke kepolisian di Peshawar, Pakistan.
Namun setelah itu, Pakistan membebaskan komandan senior Al-Qaeda tersebut pada 2011. Saat itu, Pakistan membebaskan Amin dengan dalih mereka tak menemukan kaitan pria tersebut dengan Al-Qaeda.
Selain itu, Amin ul-Haq juga dalam kondisi tidak sehat. Sejak saat itu, ia hidup dalam pelarian.
Kepulangan Amin ul-Haq ini lantas menimbulkan tanda tanya akan komitmen Taliban yang berjanji tidak akan membiarkan Afghanistan menjadi rumah bagi teroris setelah mereka berkuasa.