INDONESIATIMES - Tempe merupakan salah satu hidangan favorit masyarakat Indonesia. Makanan yang yang memiliki sumber protein nabati ini banyak dikreasikan menjadi sajian lezat.
Secara umum, tempe berwarna putih karena pertumbuhan miselia kapang yang merekatkan biji-biji kedelai sehingga terbentuk tekstur yang memadat. Degradasi komponen-komponen kedelai pada fermentasi membuat tempe punya rasa dan aroma yang khas.
Tapi apakah pernah kalian melihat tempe warna-warni? Akun Instagram @tempegrenada memperlihatkan keindahan tempe dalam warna yang begitu beragam.
Tempe itu pun terlihat begitu unik. Akun tersebut dikelola oleh Putri, orang Indonesia yang tinggal di Grenada, Karibia.
Putri menyebut tempe itu sebagai tempe artisan. Beragam tempe dibuatnya dengan mengandalkan bahan-bahan alami yang ada di Grenada.
Salah satu tempe yang mencuri perhatian yakni tempe unicorn. Tempe Unicorn ini dibuat dari kedelai yang diwarnai dengan bahan alami.
Untuk menghasilkan kedelai merah, kedelai perlu direndam dengan annatto dan bunga sepatu (annatto & hibiscus infused). Annatto merupakan pewarna makanan berwarna merah yang berasal dari biji pohon achiote di Amerika Tengah dan Selatan.
Sedangkan warna kuning dihasilkan dari kedelai yang direndam dengan kunyit (turmeric infused). Selanjutnya warna hijau berasal dari rendaman menggunakan pandan.
Lalu kedelai biru dihasilkan dari perendaman kedelai menggunakan bunga telang. Hasilnya terlihat seperti tempe pelangi yang memiliki empat warna dalam satu papan. Sangat cantik, bukan?
"Warna tidak hanya indah tetapi juga membuat kita semua bahagia. Dan setiap kali kamu merasa bahagia, kamu menghasilkan endorfin yang membuat dirimu merasa positif. -Grenada Karibia,” tulis @tempehgrenada.
Bahkan Putri juga membuat tempe yang terbuat dari campuran kedelai dan labu. Hasilnya cukup tak diduga. Begitu dipotong, jadi perpaduan warna yang apik.
Lantas apakah tempe ini bisa dimakan? Tentu saja bisa dimakan karena berasal dari bahan alam. Bisa ditumis, digoreng, dijadikan lasagna atau dimasak sesuai selera kalian.