MALANGTIMES - Bersepeda merupakan salah satu olahraga yang kerap dilakukan oleh banyak orang baik itu di pagi hari maupun sore hari apalagi saat pandemi sedang melanda dunia. Namun, di bulan Ramadan banyak orang yang masih ragu-ragu melakukan aktivitas ini dikarenakan bulan puasa.
Padahal justru di bulan puasa tubuh diharuskan untuk bergerak lebih untuk menjaga sistem kekebalan dan keseimbangan tubuh. "Tubuh harus tetap bergerak agar dapat memobilisasi lemak untuk dikatabolisir menjadi gula darah dalam tubuh. Kadar gula akan kembali meningkat dan rasa lelah serta kantuk akan hilang" jelas Dr. Haryo Tilarso, SpKO, FACSM.
Bahkan dengan strategi tertentu olah raga di saat puasa akan memberikan manfaat yang luar biasa. Ini terkait dengan strategi memaksimalkan penyerapan nutrisi, menjaga hidrasi yang tepat, dan memodifikasi hormon pembakar lemak dan pembentukan otot utama.
Untuk diketahui, Sumber bahan bakar utama metabolisme untuk fungsi tubuh selama berpuasa adalah lemak. Bila bersepeda memang ditujukan untuk membakar lemak tubuh, maka bersepeda keliling kampung dengan intensitas rendah di bulan puasa akan memberikan hasil yang bagus.
Ketua Harian Forum Masyarakat Sepeda Indonesia (Formasindo), Nikko Priambodo, juga memberikan beberapa kiat aman ketika puasa Ramadan misalnya memilih waktu yang pas untuk bersepeda, paling kurang pagi atau pun sore saja. "Sebelum bersepeda, pilihlah waktu yang pas, bisa di pagi atau sore hari saat puasa," tuturnya.
Selain itu, sebelum bersepeda pastikan tubuh dalam keadaan fit, jalur yang akan diambil sesuai dengan sepeda yang digunakan dan sudah dikenal serta tidak terlalu ramai, konsumsi makanan yang cukup saat sahur, pastikan perlengkapan keamanan bersepeda digunakan, khusus pandemi ditambah masker dan hand sanitizer untuk tetap mematuhi protokol kesehatan.
Tidak lupa Nikko berpesan agar tetap lakukan pemanasan juga yang paling penting adalah berdoa. "Simpan HP dan barang-barang berharga di tempat yang aman, fitting atau sesuaikan sepeda lakukan pemanasan, dan yang terpenting jangan lupa berdoa," ujar Nikko.
Untuk menghindari risiko yang tidak diinginkan, Nikko menjelaskan harus sering berlatih, kita dapat mengatur teknik yang nyaman agar tidak kesulitan bernapas saat melakukan latihan fisik, salah satunya saat bersepeda, dan usahakan pula untuk tidak berkerumun dan jarak pun bisa diatur.
Nikko menjelaskan bersepeda yang aman artinya sesuai dengan harapan atau tujuan bersepeda. Ada tiga prinsip aman, yaitu pertama tepat waktu, tidak ada kendala dalam bersepeda. Kedua tidak cedera, tidak ada masalah di sepeda maupun pada pesepeda, tidak terjadi rasa sakit atau nyeri. Ketiga tidak takut, tidak ada rasa takut atau khawatir dalam bersepeda.