MALANGTIMES - Pembenahan terhadap pasar rakyat di Kota Malang telah dilakukan secara bertahap. Pembenahan dilakukan lantaran kondisi beberapa pasar rakyat tersebut cukup memprihatinkan, kotor, becek, dan tidak nyaman untuk ditempati.
Namun, dari sekitar 26 Pasar Rakyat di Kota Malang, salah satunya, Pasar Tawangmangu nampaknya belum mendapat sentuhan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Malang.
Baca Juga : Alun-Alun Tutup, Wali Kota Batu Kerahkan 400 Personel Gabungan Pengamanan Tahun Baru
Hal tersebut diungkapkan Anggota Komisi B DPRD Kota Malang, Bayu Rekso Aji, yang belum lama ini mengunjungi area Pasar Tawangmangu. Ia dicurhati oleh pedagang bahwa sejak beridiri di tahu 1979 lalu, hingga kini pasar tersebut seakan belum dilakukan pembenahan.
"Untuk ukuran manusia, Pasar Tawangmangu sudah memasuki usia kematangan yaitu 41 tahun. Tapi yang membuat miris dari sejak tahun 1979 di bangun belum pernah lagi di revitalisasi menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Gambaran suram dan kumuh yang saya temui di sini," ujarnya.
Bayu menambahkan, dari 26 Pasar Rakyat yang ada di Kota Malang dengan pembagian 4 kategori kelas, Pasar Tawangmangu masuk di kategori pertama.
Yang mana, berdasarkan tingkatan luasnya dinilai sangat cukup dan titik lokasi berada di tengah kota. Namun, kondisinya sudah terlihat tidak layak dan setiap tahunnya hanya dilakukan penembelan titik-titik tertentu saja.
"Sejauh ini, tiap tahun hanya dilakukan tambal sulam di beberapa bagian, karena atap bocor atau lantai yang rusak. Mereka berharap kalau tidak di bangun tahun depan 2021, minimal bisa di bangun di tahun 2022 karena kondisi pasar sudah sangat tidak layak," imbuhnya.
Ya, beberapa problem yang ia soroti dari permasalahan Pasar Rakyat di Kota Malang, di antaranya tempatnya kumuh, becek, pengap, penerangan kurang, hingga sanitasi yang jelek.
Kemudian, kapasitas pedagang yang dinilai masih lemah. Hingga, proses pembinaan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Malang terhadap para pedagang yang masih kurang optimal.
"Kapasitas para pedagang dalam hal manajemen bisnis yang masih lemah, di sisi pelayanan customer maupun manajemen usaha mereka," katanya.
Berkaitan dengan Pasar Tawangmangu ini, kata Bayu, pihak instansi terkait dalam hal ini Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang telah menyelesaikan Detail Enginering Design (DED). Hanya, untuk tahapan revitalisasi itu masih dalam perencanaan lebih lanjut.
Baca Juga : Malam Pergantian hingga Awal Tahun 2021 Kota Batu Bakal Diguyur Hujan, Waspadai Bencana!
"Karena berdasarkan informasi dari dinas , DED pasar Tawangmangu sudah ada. Tinggal di rencanakan untuk masuk program kegiatan revitalisasi," ungkapnya.
Lebih jauh Politisi PKS ini menyebut, sejatinya Pemkot Malang juga menjadikan kondisi Pasar Rakyat yang belum tersentuh untuk dijadikan salah satu fokus program pembangunan di tahun 2021 mendatang.
Dalam hal ini ia menyoroti pula instansi terkait yakni Diskopindag Kota Malang agar setidaknya membuat roadmap secara pasti dan jelas, terkait arah dari pembangunan Pasar Rakyat di Kota Malang saat ini.
"Dan ini yang belum kita lihat arah kebijakan kepala daerah secara serius untuk pasar tradisional ini, khususnya di Kota Malang," tegasnya.
Terlebih, Bayu menilai Pasar Rakyat menjadi tumpuan perekonomian bagi ribuan warga di Kota Malang. Termasuk menjadi sarana distribusi kebutuhan masyarakat.
"Pasar tradisional ini kan menjadi tumpuan ekonomi bagi ribuan rumah tangga, dan juga salah satu tempat distribusi kebutuhan masyarakat antara produsen dan konsumen bertemu. Maka, peradaban suatu daerah bisa kita lihat dari kondisi pasar tradisionalnya," tandasnya.
