MALANGTIMES - Usai Surat Edaran (SE) diterbitkan terkait kunjungan wisatawan yang diwajibkan membawa bukti hasil negatif rapid antibodi/ antigen ini membuat kunjungan wisatawan khususnya di Kota Batu menurun. Sebab, banyak dari wisatawan yang sudah memboking tempat kunjungan kemudian dibatalkan karena peraturan tersebut.
Ketua PHRI Kota Batu, Sujud Hariadi menjelaskan, pihaknya telah memprediksi hal itu akan terjadi. Menurutnya, sebelum SE terbit, angka kunjungan wisatawan menurun.
Baca Juga : Mulai Hari Ini, Tiket Masuk Lembah Indah Naik, Strategi Pengelola Batasi Jumlah Pengunjung
"Sebelum adanya SE saja kunjungan wisatawan agak berkurang. Kemudian SE terbit dengan peraturan kunjungan wisatawan harus rapid itu membuat mereka berpikir dua kali. Jadi ada beberapa wisatawan yang membatalkan kunjungannya. Ya kalo ditanya soal kunjungan wisatawan bulan ini ya anjlok," ujarnya, Kamis (24/12/2020).
"Ini saja ada 25 kunjungan wisatawan yang dibatalkan pada malam Tahun Baru. Jadi kami mengimbau terlebih dahulu kepada wisatawan sebelum berkunjung untuk melakukan rapid," tambahnya.
Namun, pihaknya akan mematuhi aturan tersebut. "Ya kita akan tetap mengikuti dan mematuhi prokes yang sudah ada. Jadi seperti di setiap hotel dan juga tempat wisata sudah ada satgas yang menjaga. Ketika wisatawan itu tidak menunjukkan hasil negatif rapidnya akan disuruh balik," ujarnya.
Seperti halnya tempat wisata Jatim Park Group. Manajer Marketing & PR Jatim Park Grup, Titik S Ariyanto mengungkapkan, sejak beberapa minggu lalu banyak dari wisatawan yang menanyakan peraturan tersebut apakah berlaku di Jatim Park.
Dengan diberlakukannya rapid test itu, menurutnya akan berdampak terhadap kunjungan wisatawan.
"Memang adanya kebijakan ini memiliki tujuan yang mulia. Untuk menekan angka penyebaran Covid-19. Namun dengan situasi saat ini tergantung bagi wisatawannya masing-masing. Ketika mendengar kabar itu mereka langsung melakukan cencel. Serta ada juga wisatawan yang masih tetap ingin berlibur," jelasnya.
Baca Juga : Keindahan Pantai Batu Bengkung Membawa Peserta Asal Arjosari Ini Menang Tsunami 1.260
Lanjutnya, untuk gelombang pembatalan sudah terjadi sejak minggu lalu. Termasuk juga pembelian tiket yang dilakukan di travel agent.
"Gelombang pembatalan itu datang setelah Kota Malang menerapkan peraturan bagi wisatawan harus menunjukkan bukti hasil rapid antigen beberapa waktu lalu. Untuk total pembatal kunjungan hingga saat ini sudah sebanyak 46 tiket. Sedangkan yang paling banyak melakukan re schedule," ungkapnya.