MALANGTIMES - Beragam kisah mengenai Rasulullah SAW beserta para sahabat tentu selalu menjadi pelajaran tersendiri bagi umat muslim. Sederet kisah itupun masih sangat melekat di ingatan semua muslim dan tercatat dalam Al-Qur'an maupun kumpulan-kumpulan hadits.
Dari sederet kisah itu, ada satu kisah yang cukup unik dan menarik. Kisah itu dialami oleh seorang sahabat bernama Zakaria bin Yahya. Dia merupakan salah satu sahabat Rasulullah SAW yang memang dikenal tidak bisa membaca, menulis, dan menghitung. Namun ketaatan dan keyakinannya kepada Allah SWT sangatlah luar biasa.
Baca Juga : Kisah Lucu Sahabat Nabi yang Tak Bisa Berkelahi hingga Membuat Rasulullah Tertawa Keras
Ustadz Khalid Basalamah dalam sebuah kajian yang diunggah channel YouTube HidayahIndonesia menyampaikan, ada kejadian unik saat Rasulullah SAW baru saja menerima wahyu, maka Rasulullah SAW langsung naik mimbar. Ketika itu, Rasulullah SAW menyampaikan nama-nama orang yang munafik sebagaimana yang disampaikan Allah SWT.
Setelah tahmid dan shalawat, Rasulullah SAW naik ke atas mimbar dan menyebutkan nama-nama yang dikatakan sebagai sosok munafik. Sampai akhirnya Rasulullah SAW menyebutkan 30 nama. Satu-satunya yang tak disebutkan adalah Abdullah bin Tsalul. Karena seluruh penduduk Madinah mengetahui jika dia orang munafik.
Ketika itu, Umar bin Khattab terlambat dan tak tahu yang terjadi. Lalu bertemu dengan seorang yang sedang menangis dan Umar bertanya, dijawablah jika dia menjadi bagian yang disebut Rasulullah SAW sebagai orang munafik.
Selain menyampaikan kabar mengenai orang-orang munafik, Rasulullah SAW ketika itu juga menyampaikan kabar bahagia. Rasulullah SAW menyampaikan jika pasca perang Tabuk, umat muslim akan memenangkan semua peperangan tanpa kecuali.
Umat muslim akan menang dalam sebuah jihad. Rasulullah SAW mengatakan, "kalian akan menembus wilayah jazirah hira. Akan ada pasukan dariku umatku yang menyerang. Dan kalian akan tiba di gerbangnya. Dan aku sekarang diperlihatkan pintu gerbang yang terbuka. Dan yang pertama keluar menyerahkan diri di atas unta berwarna merah adalah Syaima bintu Naufaila Al-Uzdiya yang memakai cadar berwarna hitam,". Dan itu terjadi pada masa Khilafah Umar bin Khattab.
Kebetulan Syaima adalah adik dari kepala suku. Seorang sahabat bernama Zakaria sangat yakin pada Rasulullah SAW dan meminta Syaima sebagai bagian dari harta rampasannya. Singkat cerita, Zakaria bin Yahya ikut dalam peperangan Hira yang dipimpin Khalid bin Walid dan banyak sahabat dan pasukan yang tak mengenal Zakaria.
Kejadian yang disampaikan Rasulullah SAW pun terjadi, persis seperti yang disampaikan. Ketika Syaima keluar, maka Zakaria menyeret unta yang ditunggangi Syaima dan langsung memvonis jika itu bagiannya.
Baca Juga : Terbukti Secara Ilmiah, Ini Perbedaan Otak Muslim dan Ateis
Uniknya, Khalid bin Walid saat itu tak mengetahui cerita tersebut lantaran Khalid tak hadir di masjid ketika Rasulullah SAW menceritakan itu. Maka ada beberapa sahabat yang datang di masjid menjadi saksi atas apa yang dikatakan Zakaria. Maka gara-gara itu, Syaima jadi harta rampasan Zakaria bin Yahya.
Abdul Masih, kakak dari Syaima pun mendatangi dengan membawa kesepakatan damai. Abdul Masih kemudian meminta kepada Zakaria untuk mengembalikan adiknya. Dan Zakaria ketika itu meminta tebusan 100 dirham dan akan mengembalikan Syaima. Padahal, 100 dirham saat itu sangatlah sedikit. Maka Abdul Masih tak banyak berfikir dan langsung memberikan 100 dirham.
"Kenapa engkau hanya meminta 100 dirham? Demi Allah, jika engkau meminta 100 ribu dirham, engkau akan dikasih. Karena mereka adalah penguasa di sini,".
Maka Zakaria menjawab, "Apa masih ada angka di atas 100?,". Jadi Zakaria benar-benar sahabat yang sangat polos dan tidak bisa berhitung maupun menjawab.