MALANGTIMES - Sebagai salah satu pasien yang terjangkit Covid-19, Wali Kota Malang Sutiaji membagikan kisah perjuangannya melawan penyakit yang muncul pertama kali dari Wuhan, China pada akhir Desember 2019 lalu.
Ya, pria nomor satu di Pemerintah Kota Malang ini mengumumkan terpapar Covid-19 bersama istri dan anak pertamanya berdasarkan hasil Swab Test pada 30 November 2020 lalu.
Baca Juga : 4 Tren Kencan Ini Diprediksi Bakal Naik Daun pada 2021 di Kalangan Anak Muda
Sepekan setelahnya, pada Senin, 7 Desember 2020 hasil Swab kedua keluar. Mereka bertiga dinyatakan negatif dan sembuh dari Covid-19. Namun, di balik masa perawatannya Sutiaji mengaku dirinya sempat dibayangi akan kematian.
Bahkan, dia bermimpi ditemui oleh kedua orangtua dan neneknya yang meninggal dunia. Tetapi, dia bersyukur bisa melewati masa kritis. "Ketika terpapar, bayangan kami adalah kematian. Ditemui orang tua saya, nenek saya. Dalam tidur itu kayaknya datang semua (mendiang). Tapi bagaimana supaya saya bisa kuat, karena ada pasien di usia 76 tahun berhasil sembuh. Maka saya harus berhasil. Dan alhamdulillah saya melewati masa-masa kritis," ujarnya, ditemui di sela giat kedinasan pertama hari ini (Senin, 14/12/2020).
Ya, sesuai massa isolasi 14 hari, Sutiaji baru keluar dan memulai tugas kedinasan pada hari ini. Sejak pagi, dirinya melakukan sidak ke kawasan banjir, dan juga menyempatkan meninjau kesiapan RS Lapangan untuk memfasilitasi pasien Covid-19.
Tak ditampiknya, sebagai pasien terkonfirmasi positif Covid-19, Sutiaji mengaku masuk dalam pasien yang memiliki gejala. Yang mana, ia sempat merasa kondisinya cukup miris.
Sebab, penyakit tersebut sempat menyentuh bagian jantungnya dan menimbulkan flek. Dia juga sempat kesulitan bernapas untuk aktivitas kesehariannya.
"Saya termasuk orang yang bergejala dan miris, karena (COVID-19) sempat menyentuh ke jantung saya. Flek di sini, jantung saya ini agak membengkak, sehingga nafas tersengal-senggal, tapi Alhamdulillah karena saya buat Happy jangan sampai mikirkan yang tidak-tidak," ungkapnya.
Baca Juga : Buah Mirip Semangka, Apel, dan Berry Ini Jangan Dimakan, Racunnya Sangat Mematikan
Banyak hal yang ia jalani di masa perawatan untuk meningkatkan kondisi imunitas tubuhnya agar segera sembuh. Di antaranya, rutin berolahraga, makan makanan bergizi, hingga meminum suplemen yang jumlahnya cukup banyak.
Yang paling terpenting, kata Sutiaji selalu berpikir positif dan membuat kondisi dalam keadaan bahagia. Karena, dengan kebahagiaan maka imunitas selalu terjaga.
Tak lupa, ia pun mengingatkan warga Kota Malang lainnya untuk terus disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
"Imun tetap harus ditingkatkan, kita Happy. Kami semua minum probiotik, baik itu dari mana pun. Ramuan apapun saya minum supaya imun saya bisa kuat. Macamnya banyak sekali minum 20 suplemen ada sehari. Tolong, buat teman-teman, warga Kota Malang tetap jaga kesehatan dan patuhi protokol kesehatan," pungkasnya.