MALANGTIMES - Tak bisa diperdebatkan bahwa kesehatan adalah hal yang sangat penting dalam hidup ini. Terlebih hari-hari ini ketika seluruh dunia sedang dilanda pandemi covid-19. Selain mematuhi protokol kesehatan, menjaga kesehatan juga harus dijaga. Nah, salah satu upaya untuk menjaga kesehatan adalah dengan berolahraga.
Olahraga juga membantu hidup kita menjadi lebih bugar. Sirkulasi darah dan oksigen dalam tubuh juga menjadi lancar. Selain baik untuk tubuh, olahraga juga baik untuk jiwa dan pikiran.
Baca Juga : Ingin Beri Kontribusi Lebih Bagi Pembangunan Daerah, Unikama Jalin MoU dengan Pemkot Batu
Ada banyak macam-macam olahraga saat ini, di antaranya olahraga sepak bola, bulu tangkis, berlari, bersepeda, bela diri, futsal, catur, tinju, dan lainnya.
Akan tetapi, tidak semua masyarakat bisa melakukan olahraga-olahraga tersebut. Sebab terdapat adanya masyarakat khusus yang juga menyandang tuna daksa. Alat olahraga rata-rata dibuat untuk orang yang mempunyai fisik normal.
Minimnya fasilitas olahraga bagi penyandang disabilitas ini menginspirasi sekelompok mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) untuk merancang suatu alat rancang bangun untuk membantu olahraga bagi yang memiliki keterbatasan fisik (difabel). Mereka adalah Anggi Ramadhani, Muhammad Fahrul Islam, dan Alfina Damayanti dari Program Studi Teknik Industri. Dibimbing oleh Dian Palupi Restuputri ST MT, mereka menciptakan alat bernama Difabel of Statis Health.
"Alat olahraga ini memiliki manfaat untuk membantu menjaga kesehatan para penyandang difabel khususnya Tuna Daksa agar dapat melakukan olahraga dengan mudah," ujar Anggi selaku ketua kelompok.
Salah satu alasannya membuat alat ini sebab, berdasarkan penelusuran kelompoknya, di Indonesia, khususnya di kota Malang saat ini, 100% tempat olahraga belum ada yang menyediakan tempat dan alat yang fokus terhadap mereka yang memiliki kebutuhan khusus atau difabel.
Lebih lanjut ia menjelaskan, alat Difabel of Statis Health dikembangkan dari sebuah alat olahraga, yaitu sepeda statis yang pada umumnya digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk berolahraga.
Baca Juga : Wujudkan Kemandirian Kaum Disabilitas, Mahasiswa Unikama Beri Pelatihan Olah Produk Kopi
Kelompok ini mengklaim alat ini sangat erginomis. Terdapat pedal dari kayu yang dilapisi spons dan kulit untuk kenyamanan berpijaknya kaki atau tangan. Ada dua pedal di bawah dan di atas. Terdapat juga roda yang digunakan untuk penggerak beban untuk bisa naik dan turun.
Alat ini juga dapat diatur bebannya sesuai berat beban yang dikehendaki. Mulai dari 2 kilo gram hingga 5 kilo gram. Alat ini diatur dengan ketinggian disesuaikan agar mudah menaikinya.
"Alat ini akan dapat digunakan dan dioperasikan dengan mudah oleh orang penyandang Tuna Daksa. Jadi alat ini memiliki manfaat untuk membantu menjaga kesehatan Tuna Daksa, sehingga penyandang Tuna Daksa bisa melakukan olahraga dengan mudah," ungkap Anggi.
Berkat inovasi ini, mereka berhasil memenangkan Juara 1 Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Kategori Umum Mahasiswa Nasional Tahun 2020 Badan Pembina Olahraga Mahasiswa Indonesia (BAPOMI) Jawa Timur. Di lomba yang digelar awal November ini, mereka mengusung karya tulis berjudul “Rancang Bangun Alat Difabel Of Statis Health sebagai Alat Olahraga Penyandang Tuna Daksa”.