MALANGTIMES - Aksi unjuk rasa menyuarakan penolakan terhadap Omnibus Law kembali terjadi di depan gedung DPRD Kota Malang. Aksi kali ini dilakukan dari kalangan buruh dan mahasiswa yang tergabung dalam aksi Aliansi Malang Melawan.
"Terkait pengesahan UU Cipta kerja kita menolak. Kita sudah mengeluarkan mosi tidak percaya, intinya semua UU yang disahkan Jokowi dan DPR RI tidak pro rakyat," beber humas dari Aliansi Malang Melawan, Agung Ferry Widiatmoko, (10/11/2020).
Baca Juga : Moreno Soeprapto Apresiasi Gedung DPRD Kota Malang yang Terbuka untuk Kegiatan Rakyat
Lebih lanjut ia menjelaskan, jika draft UU yang sempat dishare oleh DPR terdapat banyak kesalahan. Sehingga dari situ secara hukum sebenarnya UU tersebut sudah batal demi hukum.
"UU harusnya sudah tidak berlaku. Ada di pasal 55 dan 56 yang nggak sama. Di pasal 56 disebutkan ada ayat satu dua tiga, dan di pasal 55 tidak ada ayat sama sekali. Antara pasal 55 dengan pasal 56 ada ayat itu sudah bertentangan," ujarnya.
Dijelaskannya juga, aksi ini tidak hanya dilakukan di Kota Malang saja, namun juga dilakukan di berbagai daerah lainnya. Seperti di Jakarta, Lampung, Makasar dan juga Surabaya. Namun tak hanya kali ini, disampaikannya, jika nantinya aksi akan terus berlanjut sampai terpenuhinya tuntutan rakyat, dengan pembatalan UU Cipta Kerja dan terbitnya perpu.
"Kita nggak hanya berhenti atau berahkir hari ini," paparnya.
Dalam aksi unjuk rasa kali ini, pihaknya juga menyampaikan jika tak akan mau untuk melakukan audiensi, baik dengan pemerintah kota maupun anggota DPRD. "Kita mosi tidak percaya terhadap anggota dewan dan pemerintah kota," ungkapnya.
Dalam aksi unjuk rasa ini, selain orasi penolakan, lebih digelar pada kegiatan festival rakyat, seperti pembacaan puisi, aksi teatrikal, musik penolakan maupun menyampaikan pendapat.
Baca Juga : Turut Boikot Produk Prancis, Swalayan di Jatim Ini Kosongkan Etalase
Sementara itu, saat ini, aksi unjuk rasa penolakan Omnibus law masih terus berlangsung di depan Gedung DPRD Kota Malang. Ratusan massa gabungan yang berjumlah sekitar 200 orang lebih masih terus menyuarakan penolakan.
Pihak kepolisian sendiri masih bersiaga menjaga jalannya aksi. Namun sejauh ini aksi unjuk rasa yang dilakukan Aliansi Malang Melawan masih berlangsung damai dan kondusif.
