MALANGTIMES - Sejak dulu, Trowulan dikenal sebagai kecamatan yang menyimpan banyak situs peninggalan dari kerajaan Majapahit. Sisa- sisa peradaban salah satu kerajaan terbesar di Indonesia yang ada di Trowulan adalah sebuah warisan sejarah yang sudah sepantasnya dilestarikan.
Bagus Septian Tri Pamungkas salah satu pemuda lokal yang berusaha mengupayakan untuk memperkenalkan situs dan sejarah Majapahit yang ada di Trowulan dengan menggagas sebuah wisata sejarah yang menyenangkan serta edukatif dan dikemas untuk menarik minat kalangan anak muda.
Baca Juga : Indahnya Air Terjun Purba Tirai Bidadari di Probolinggo, Ada Lorong Stalaktit Mirip Gua
Sebuah Trip bernama “Kuno Kini dan Nanti” yang baru berjalan seminggu lalu, berhasil menarik perhatian. Hal ini karena terbilang cukup unik dengan menggunakan kereta kelinci yang didesain klasik.
Ide menggunakan kereta kelinci muncul karena trip ini memiliki misi utama untuk mengulik sejarah masa lalu lewat kebahagiaan dan kebersamaan.
”Kuno Kini dan Nanti adalah sebuah wisata sejarah yang menggabungkan memori masa lalu, masa ceria saat anak-anak berwisata dengan kereta kelinci. Hanya saja ini didesain lebih klasik modelnya” ungkap Bagus, Senin (19/10/2020).
Lanjutnya, selain mempromosikan wisata sejarah, tujuan trip ini juga untuk meningkatkan usaha lokal masyarakat setempat (Trowulan).
“Dana untuk membuat kereta kelinci berasal dari dana Bumdesa. Sehingga akan memberikan keuntungan juga untuk desa. Selain itu akan merangkul warga setempat untuk menyediakan kebutuhan tur seperti aksesoris atau merchandise," ujar Bagus yang juga menjabat sebagai Ketua Bumdesa Watesumpak.
Trip ini terbagi menjadi 2, yakni Trip Basic atau pemula dan Trip Undercover. Beberapa lokasi yang dikunjungi selama trip Basic diawali dengan berkunjung ke Candi Wringin Lawang, Museum Majapahit, Candi Bajang Ratu, Candi Tikus, Sumur Upas. Berhenti makan siang di “Iwak Wader” kemudian ke Candi Brahu dan di tutup di Vihara Patung Budha Tidur.
Baca Juga : Cantiknya Kerajinan Perak dari Masa Lalu di Pameran Edukatif Museum Sonobudoyo
Sementara Trip Undercover, merupakan trip khusus dengan tujuan untuk mengunjungi lokasi tersembunyi, penemuan situs-situs baru dan ekskavasi lahan.
Bagus juga tidak menyangka kalau trip ini ternyata berhasil menarik animo kawula muda. “Setelah trip pertama kemarin, dm (dirrect message) langsung penuh menanyakan untuk open trip berikutnya. Saya juga kaget, berarti tujuan saya untuk menarik minat anak- anak muda di Mojokerto berhasil,” katanya.
Bagus berharap dengan adanya Trip ini misinya sejak dulu yang juga tergabung sebagai anggota Save Trowulan yang berusaha untuk melestarikan sejarah hingga ke pemuda-pemuda lokal berhasil. Termasuk untuk tujuan berkelanjutan, yakni menarik wisatawan di luar Mojokerto untuk tertarik berwisata ke Trowulan.
Bagi kalian yang tertarik untuk mengikuti open Trip, kalian bisa langsung mengunjungi instagram @kunokininanti_id. Karena pesertanya sangat terbatas hanya 20 orang/ trip. Jadi jangan lupa dipantau untuk trip berikutnya. See you next trip!